Secara garis besar, ada dua cara berdoa:
Pertama,
berdoa secara langsung kepada Alloh, baik dengan cara membaca doa susunan
sendiri, susunan orang lain (para ulama, auliya’), maupun dengan cara membaca
doa-doa ma’tsur seperti yang diajarkan didalam Hadis Nabi dan Al-Qur’an.
Kedua, berdoa kepada Alloh secara
tawassul (melalui perantaraan). Model berdoa secara tawassul banyak ragamnya.
Diantaranya seperti :
1. Anda meminta seseorang (teman,
orang tua, kiyai, auliya’, dsb) agar mendo’akan kebaikan Anda.
2. Berdoa dengan perantaraan amal sholih-nya
sendiri, seperti yang pernah dipraktekkan oleh tiga orang yang terkurung
didalam goa (HR Bukhari-Muslim). Dalam hal ini tidak ada perbedaan pendapat
dikalangan ulama. Mereka secara ijmak menerima model ini.
3. Berdoa dengan perantaraan haq-nya,
kedudukannya, atau kemuliannya para Nabi, para malaikat, para sahabat Nabi,
para auliya’, kaum sholihin, Al-Asmaul Husna, ayat/surat tertentu dalam
Al-Qur’an, sholawat Nabi, kalimat thoyyibah, dan segala sesuatu yang dinilai
mulia di sisi Alloh. Model doa semacam ini sering kita temukan dalam beberapa
teks do’a ma’tsur yang diajarkan Rosululloh sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar