Salam berarti mendoakan agar selamat dan sejahtera, baik
di dunia maupun di akhirat. Kita dilarang mengucapkan salam kepada non muslim. Sesuai
dengan sabda Rasulullah, “Janganlah kalian memulai (mengucapkan) salam kepada
orang Yahudi, dan jangan pula kepada orang nasrani. Jika kalian bertemu salah
seorang mereka di jalan, desaklah ia ketempat yang paling sempit”. (HR Muslim
dari Abu Hurairah)
Namun,
jika mereka non muslim mengucapkan salam kepada kita kaum muslim, hendaklah
dijawab : Wa’alaikum, atau dijawab :
وَ عَلَيْكُمُ
السَّامُ
Wa’alaikumus-saam
Artinya : “Semoga kalian
celaka/binasa”.
Jika
kita melewati sekelompok orang atau menghadiri suatu majlis pertemuan yang
terdiri dari kaum muslim dan non muslim, boleh bahkan disunnahkan mengucapkan
salam kepada mereka dengan niat khusus ditujukan kepada saudara kita sesama
muslim, bukan untuk non muslim. Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadis dari
Usamah bin Zaid, bahwa Rasulullah pernah melewati suatu majlis yang didalamnya
terdapat campuran orang Islam, penyembah berhala dan orang Yahudi. Beliau
lantas mengucapkan salam kepada mereka (dengan niat ditujukn kepada sesama
muslim).
Bila
ingin menulis surat yang dikirimkan kepada non muslim, kalimat salam yang tepat
untuk ditulis adalah seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah saw sewaktu
menyurati Kaisar Romawi Heraklius. Ucapan salam dalam surat beliau berbunyi :
مِنْ مُحَمَّدٍ
عَبْدِ اللهِ وَ رَسُوْلِه, إِلَى هِرَقْل عَظِيْمِ الرُّوْمِ : سَلَامٌ عَلَى مَنِ
اتَّبَعَ الْهُدَى
Artinya
: “Dari Muhammad, seorang hamba Allah dan Rasul-Nya. Kepada Heraklius,
penguasa Romawi : Salaamun ‘alaa manit-taba’al hudaa. (Salam sejahtera
semoga dilipahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk/Islam).” (HR Bukhari dan Muslim, dari Abu
Sufyan ra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar