(Kalimat Taubat yang diberikan oleh Allah)
رَبَّنَا ظَلَمۡنَآ
أَنفُسَنَا وَإِن لَّمۡ تَغۡفِرۡ لَنَا وَتَرۡحَمۡنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ
Artinya : "Ya Tuhan kami, kami Telah
menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi
rahmat kepada kami, niscaya Pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.
(Ar-Araaf [7] : 23)
Allah
menciptakan Adam dari berbagai unsur tanah, termasuk tanah liat yang lengket
lagi baik dan tanah lumpuh yang hitam. Dia memerintahkan malaikat untuk
mengambil tanah tersebut di bumi. Kemudian tanah itu mulai dibentuk pada hari jum'at dengan
bentuk yang sempurna. Tanah yang sudah berbentuk tubuh itu diberikan berlalu
sampai masa empat puluh tahun, sehingga ia menjadi kering seperti tembikar,
sebagimana firman Allah :
خَلَقَ
ٱلۡإِنسَٰنَ مِن صَلۡصَٰلٖ كَٱلۡفَخَّارِ
Artinya : “Dia
Menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar”. (Ar-Rahman [55] :
14)
Setelah itu Allah meniupkan ruh padanya, mulai dari
bagian kepala. Setiap bagian yang dialiri ruh, maka bagian yang asalnya berupa
tanah kering itu berubah menjadi daging, tulang dan darah serta unsur-unsur
tubuh yang lain. Setelah itu genap mengalir ke seluruh tubuh secara sempurna,
maka Adan bersin, dan Allah mengilhamkan padanya untuk mengucapkan Alhamdulillahi
robbil alamin (Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alama). Lalu Allah
menjawab dengan firman-Nya : Yarhamukallah (Kiranya Allah merehmati
kamu).
Allah berfirman kepada para malaikat, termasuk di
dalamnya adalah iblis : "Sujudlah kalian kepada Adam". Mereka semua
bersujud kecuali Iblis, ia membangkang dan menyembongkan diri.
قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا
تَسۡجُدَ إِذۡ أَمَرۡتُكَۖ قَالَ أَنَا۠ خَيۡر مِّنۡهُ خَلَقۡتَنِي مِن نَّارٖ وَخَلَقۡتَهُۥ
مِن طِينٖ
Artinya : Allah
berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di
waktu Aku menyuruhmu?" menjawab Iblis "Saya lebih baik daripadanya:
Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah".
( Al-Araaf [7] : 12 )
قَالَ فَٱهۡبِطۡ مِنۡهَا
فَمَا يَكُونُ لَكَ أَن تَتَكَبَّرَ فِيهَا فَٱخۡرُجۡ إِنَّكَ مِنَ ٱلصَّٰغِرِينَ
١٣ قَالَ أَنظِرۡنِيٓ إِلَىٰ
يَوۡمِ يُبۡعَثُونَ ١٤ قَالَ إِنَّكَ مِنَ ٱلۡمُنظَرِينَ ١٥
Artinya : Allah
berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; Karena kamu sepatutnya
menyombongkan diri di dalamnya, Maka keluarlah, Sesungguhnya kamu termasuk
orang-orang yang hina". Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya sampai
waktu mereka dibangkitkan"..Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu
termasuk mereka yang diberi tangguh.".
. ( Al-Araaf [7] :13-15).
Maksudnya: “Janganlah saya dan anak cucu saya
dimatikan sampai hari kiamat, sehingga saya berkesempatan menggoda Adam dan
anak cucunya”
قَالَ فَبِمَآ
أَغۡوَيۡتَنِي لَأَقۡعُدَنَّ لَهُمۡ صِرَٰطَكَ ٱلۡمُسۡتَقِيمَ ١٦ ثُمَّ لَأٓتِيَنَّهُم مِّنۢ بَيۡنِ
أَيۡدِيهِمۡ وَمِنۡ خَلۡفِهِمۡ وَعَنۡ أَيۡمَٰنِهِمۡ وَعَن شَمَآئِلِهِمۡۖ وَلَا
تَجِدُ أَكۡثَرَهُمۡ شَٰكِرِينَ ١٧
Artinya : “Iblis
menjawab: "Karena Engkau Telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar
akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya
akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari
kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur
(taat). ( Al-Araaf [7] :16-17)
Iblis adalah sebangsa jin yang termasuk dalam
kalangan malaikat, nama aslinya adalah al-Harits atau Azazil. Menurut An-Nuqos,
iblis mendapat gelar Abu Kardus. Berbeda dengan malaikat dalam hal
penciptaannya, kalau malaikat diciptakan dari ahaya sedang iblis diciptakan
dari nyala (lidah) api.
Sejak itu iblis bersumpah akan menghalangi manusia
dari jalan Allah, ia mendatangi Adam dan anak cucunya dari segala arah untuk
menyesatkannya. Dan permintaan iblis agar ditangguhkan kematiannya sampai hari
kiamat-pun dikabulkan oleh Allah, sementara anak keturunannya terus berkembang
biak, sehingga ada yang mengatakan, bahwa dizaman kita sekarang ini, untuk satu
manusia akan digoda dan dirayu tidak kurang oleh sepuluh ribu setan. Di mata
ada setan, di hidung ada setan, di mulut ada setan, di telinga ada setan, di hati,
di otak, di tangan dan kaki serta di setiap ujung rambut. Bahkan Rasulullah SAW
mengisyaratkan bahwa setiap aliran darah dalam bentuk manusia menjadi lalu
lintas setan.
Adam dan istrinya disuruh oleh Allah menetap di
surga dan dipersilakan memakan apa saja dari berbagai makanan dan buah-buahan
sesuka hatinya, kecuali satu pohon yang buahnya dilarang untuk dimakan. Padahal
posisi Adam dengan pohon itu sangat dekat. Hal inilah yang dilihat oleh iblis
sebagai suatu kesempatan yang tidak boleh disia-siakan untuk menyesatkan Adam dan
istrinya.
Iblis kemudian menyamar sebagai seorang penasehat
yang bijak. Dengan tutur kata dan kalimat yang meyakinkan, ia berkata kepada
Adam dan istrinya : “Allah tidak menghendaki engkau berdua menjadi
malaikat yang suci. Allah tidak ingin pula engkau kekal di dalam surga. Karena
itu Allah melarang kamu memakan buah pohon ini. Sesungguhnya saya termasuk
orang yang memberi nasehat kepada kamu”.
Makna dari rayuan iblis tersebut adalah bahwa jika
Adam dan istrinya memakan buah itu, keduanya akan berubah menjadi malaikat dan
hidup kekal di surga.
Terbuai oleh nasehat dan rayuan iblis, kedauanya
lupa pada larangan Allah. Baru saja kedua mencicipi buah itu, tanggallah
(lepaslah) pakaiannya dan tampaklah auratnya, sehingga keduanya mengambil
daun-daun di surga untuk menutupi auratnya dan bersembunyi di balik pohon
karena malu kepada Allah.
Allah menyeru mereka :
وَنَادَىٰهُمَا رَبُّهُمَآ
أَلَمۡ أَنۡهَكُمَا عَن تِلۡكُمَا ٱلشَّجَرَةِ وَأَقُل لَّكُمَآ إِنَّ ٱلشَّيۡطَٰنَ
لَكُمَا عَدُوّٞ مُّبِينٞ
Artinya : "Bukankah
Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu, sesungguhnya
syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?" ( Al-Araaf [7]
:22 )
Kami (Allah) berfirman : " Turunlah kalian
dari surga bersama-sama." Ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud “bersama-sama”
adalah Nabi Adam, Hawa dan Iblis. Mereka secara bersama-sama dikeluarkan dari
surga. Sebagaian ulama tafsir ada yang menyebutkan tempat-tempat di mana mereka
diturunkan di bumi ini, berdasarkan bebarapa riwayat antara lain, hadist dari
Abu Huroirah r.adan hadist dariIbnu Umar r.a yang diriwayatkan oleh Thobrani,
Abu Nua'im dan Ibnu Aakir, bahwa Rasullah SAW bersabda :
" Adam a.s turun di India "
Sedangkan Ibu Hawa turun
di Jiddah, sesuai dengan maknanya, Jiddah berarti "nenek". Karena tempat turunnya terpisah amat
jauh, maka keduanya saling mencari selama bertahun-tahun, dan akhirnya Allah
mempertemukan keduanya di Jabal Rohmah (Wilayah Arofah).
Atas kelaliannya,
tergiur oleh bujukan dan rayuan iblis, Adam dan Hawa menyesal dan memohon ampun
kepada Allah.
As-Saddi, Al-Aufi, Said
Ibnu Jubair dan Said Ibnu Ma'bad meriwayatkan dari Ibnu Abbas yang dinilai
shohih oleh Imam Hakim, tentang dialog Nabi Adam a.s dengan Allah :
Adam : "Wahai Tuhanku, bukankah engkau telah menciptakan diriku dengan tangan
kekuasaan-Mu sendiri ?"
Allah : “Memang Benar”
Adam : “Dan engkau telah meniupkan sebagian roh (ciptaan)-Mu kepadaku ?”
Allah : “Memang Benar”
Adam : “Dan ketika aku bersin, engkau mengucapkan Yarhamukallah, sedang
rahmat-Mu mendahului murka-Mu.
Allah : “Memang Benar”
Adam : “Dan engkau telah memastikan terhadap diriku bahwa aku akan melakukan
hal ini ?”
Allah : “Memang Benar”
Adam : “Bagaimana jika aku bertobat. Apakah engkau akan mengembalikan diriku ke
dalam urge?”
Allah : “Ya”
Allah memberikan beberapa kalimat :
فَتَلَقَّىٰٓ
ءَادَمُ مِن رَّبِّهِۦ كَلِمَٰتٖ فَتَابَ عَلَيۡهِۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ
٣٧
Artinya: Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, Maka
Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha
Penyayang. (Al-Baqarah [2] : 37 )
Abu Ja'far Ar-Razi meriwayatkan dari Ar-Robi Ibnu
Anas dari Abu Aliyah sehubungan dengan makna ayat diatas, bahwa termasuk dalam
pengertian beberapa kalimat adalah d'a Adam a.s
رَبَّنَا
ظَلَمۡنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمۡ تَغۡفِرۡ لَنَا وَتَرۡحَمۡنَا لَنَكُونَنَّ
مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ
Artinya: "Ya Tuhan kami, kami Telah menganiaya diri kami
sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami,
niscaya Pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi. (Ar-Araaf [7] : 23)
Jibril membimbing Adam a.s ke Baitullah (ka'bah)
dan mengajari manasik di sana. Di depan Baitullah itulah taubatnya Adam a.s
diterima oleh Allah SWT. Jibril melanjutkan bimbingan manasik haji sampai di
Arafah.
Setelah wafat, Nabi Adam a.s dimakamkan di tepi
Jabal Qubais
Tidak ada komentar:
Posting Komentar