MOHON DIBERI ROHMAT DAN
DIBERI BIMBINGAN DALAM SEGALA URUSAN
رَبَّنَآ ءَاتِنَا مِن
لَّدُنكَ رَحۡمَةٗ وَهَيِّئۡ لَنَا مِنۡ أَمۡرِنَا رَشَدا
Artinya: "Wahai
Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi
kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)."( Al – Khafi [18] :
10 )
Muhammad
ibnu Ishaq, seorang ahli sejarah mengisahkan bahwa raja Dikyanus, penguasa Rum
(Rumawi) memaksa penduduknya agar menyembah berhala, dan siapa saja yang
menentang akan dibunuh.
Suatu saat
Dikyanus mengunjungi kota Upnus, salah satu kota yang termasuk wilayah kekuasaannya,dan
mengumpulkan seluruh penduduknya yang masih menganut agama Tauhid yang
diajarkan oleh nabi Isa a.s. sesuai yang direncanakan , Dikyanus memaksa
penduduknya supaya menyembah berhala. Namun diantara penduduk tersebut ada
beberapa pemuda yang sudah tahu akan rencana Dikyanus, maka mereka tidak ikut
datang dalam pertemuan tersebut karena mereka bertekat engan sepenuh hati dan
sepenuh keyakinan akan mempertahankan agama yang dianut sesuai dengan ajaran
yang disampaikan oleh nabi Isa a.s.
Menurut
keterangan Ibnu Abbas r.a, nama nama pemuda Ash -habul Kahfi adalah : Maksalmina,
Tamilikha, Marthunus, Ninus, Saryulus, Zunuwanus, Falyastathyunus, serta seekor
anjing yang menyertai mereka yang bernama Qithmir. kebetulan, mereka semua
adalah anak anak pejabat pemerintah
Dikyanus
mendengar berita yang tersebar mengenai pemuda-pemuda tersebut, maka Dikyanus
datang menemui pemuda-pemuda itu,memaksa dan mengancam akan membunuh mereka
jika menolak menyembah berhala. Dialog demi dialog terjadi antara dia dan
mereka, tetapi mereka tetap pada pendirian dan keimanannya, sehingga membuat Dikyanus
sangat murka. Namun, mengingat mereka masih muda dan anak-anak pejabat pula,
maka Dikyanus tidak serta merta menjatuhkan hukuman mati, ia memberi waktu
sampai ia datang kembali, agar mereka mau berfikir dan mempertimbangkan
beratnya hukuman yang akan diterima. Setelah Dykyanus meninggalkan mereka,
hari-hari yang mereka lalui terasa sangat sakit dan genting, sehingga mereka
sepakat meninggalkan kota Upsus untuk mencari tempat yang aman demi
menyelamatkan diri dan imannya sembari tidak berhenti berdoa kepada Allah SWT:
رَبَّنَآ ءَاتِنَا مِن
لَّدُنكَ رَحۡمَةٗ وَهَيِّئۡ لَنَا مِنۡ أَمۡرِنَا رَشَدا
"Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan
sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)."
( Al – Khafi [18] : 10 )
Mereka
terus berjalan untuk mencari tempat yang aman dan terlindung dari ancaman
Dikyanus. Dalam perjalanan mereka ini, seekor anjing mengikutinya. Beberapa
kali anjing ini di usir tetapi tetap mengikutinya, bahkan pada akhirnya atas
kehendak Allah SWT, anjing itu berkata:"Aku sangat mencintai para kekasih
Allah, istirahatlah kalian di dalam goa dan aku akan berjaga". Atas isarah
dari anjing itu mereka masuk ke dalam goa yang sangat bagus posisinya, karena
ada cela yang menyebabkan sinar matahari bisa masuk ke dalam dan sirkulasi
anginpun bisa berjalan dengan baik. Mereka hanya sholat, berzikir dan berdoa di
dalam goa sampai saatnya Allah menidurkan mereka selama 309 tahun menurut
hitungan khomariyah atau 300 tahun menurut hitungan syamsiyah.
Lama sudah
tidak terdengar lagi berita tentang pemuda-pemuda itu, bahkan raja Dikyanus pun
tidak menghiraukan lagi. Tapi, dibalik itu ada dua orang warga Upsus yang
secara diam-diam menyembunyikan keimanannya dan menulis kisah perjalan para
pemuda itu lengkap dengan nama-nama mereka, nasabnya dan penyebab pelariannya.
Kisah itu ditulis pada lempengan timah kemudian di masukkan ke dalam peti
kuningan, selanjutnya peti itu ditaruh di depan pintu goa dan ditimbun dengan
batu bata yang disusun secara rapi. Hal ini di isyaratkan dalam Q.S. Al-Kahfi
ayat 9 :
أَمۡ حَسِبۡتَ أَنَّ
أَصۡحَٰبَ ٱلۡكَهۡفِ وَٱلرَّقِيمِ كَانُواْ مِنۡ ءَايَٰتِنَا عَجَبًا
Artinya: “Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan
(yang mempunyai) raqim[*] itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan kami yang
mengherankan?”
Zaman
berubah, masyarakat berganti dari satu generasi ke generasi yang lain,
kekuasaan raja pun beralih raja dari satu raja ke raja berikutnya sampai pada
masa pemerintahan raja Baidarus, seorang raja yang alim, beriman kepada Allah
dan giat mengajak rakyatnya menyembah kepada Allah. Baidarus sering berdoa agar
Allah SWT menunjukkan bukti kekuasaanNYA
kepada penduduk Rum supaya mereka bertambah kuat imannya terutama iman kepad
adanya hari kebangkitan setelah kematian (kiamat).
Sungguh
luar biasa rencana Allah yang hendak menunjukkan sebagian dari bukti bukti
kekuasaanNYA, sekaligusmemperkenankan doa Baidarus diatas. Perlahan lahan batu
batu yang menutupi ar-roqiim (prasasti) itu runtuh dan pintu goa lama lama
terbuka lebar.Pada waktu yang tepat, Allah membangunkan pemuda ashabul kahfi
dari tidurnya yang sudah ratusan tahun itu. Anehnya, para pemuda itu mengira
bahwa mereka tidur hanya bebrapa saat atau setengah hari. Karena mereka merasa
lapar, maka diutuslah pemuda yang
bernama Tamlikha untuk membeli makanan dengan diberi pesan agar hati-hatijangan
sampai tertangkap oleh anak buah raja Dikyanus.
Begitu
masuk kota ia sangat kagum dan heran, antara percaya dan tidak, sebab terjadi
perubahan yang sangat luar biasa. Kota dan pasar yang ia lihat sekarang sangat
jauh berbeda dengan ketika ia tinggalkan dahulu.
Ternyata
yang merasa heran bukan hanya Tamlikha, penjual makanan dan orang-orang yang
ada di pasar itu pun merasa heran melihat penampillan Tamlikha, apalagi uang
yang digunakan untuk membeli adalah uang kuno yang sudah tidak berlaku lagi.
berita tentang manusia yang dikatakan kuno ini cepat menyebar ke seluruh
penjuru kota. Masyarakat, besar kecil mengikuti nperjalanan Tamlikha sampai ke
goa. Diantara kerumunan orang-orang itu terdapat
dua orang pembesar kota Upsus, dan dua orang ini yang pertama masuk ke dalam
goa menemi Ashabul Kahfi, dua orang ini pula yang menemukan Ar-raqim (prasasti)
yang bertuliskan nama nama dan kisah pelarian mereka.
Berita
penemuan ini sampai ke raja Baidarus yang kemudian segera menyusul ke
goa,menemui Ashabul kahfi. Baidarus sangat bersyukur karena merasa doanya
dikabulkan oleh Allah, bahwa kejadian ini merupakan tanda atau bukti kekuasaan
Allah yang diberikan kepada rakyatnya. Dalam pertemuan itu, Baidarus menawarkan
tempat tinggal bagi mereka di istana kerajaan, tetapi para pemuda Ashabul kahfi
memilih tetap tinggal didalam goa sampai
akhir hayat merka. Mereka menyibukkan diri di dalam goa dengan sholat dan
berdzikir kepada Allah SWT sampai saatnya mereka diwafatkan oleh Allah SWT.
Ketika
Baidarus mendengar berita wafatnya Ashabul kahfi, ia ingin membuatkan peti dari
emas untuk jenazah mereka, tetapi pada malam harinya ia bermimpi ditemui oleh
Ashabul kahfi yang mengatakan :"Jasad kami dari dari tanah dan kembali
ketanah, maka biarkan kami apa adanya sperti waktu kami tidur". baidarus
pun membatalkan niatnya kemudian ia
membangun tempat ibadah (masjid) didepan pintu goa yang insya Allah sampai
sekarang masih dilestarikan.
_______________________________________
[*]Ar-Roqiim, adalah benda lempeng yang tertulis
nama-nama dan sejarah Ash-Kahfi, terletak di pintu goa. Prasasti ini termasuk
salah satu bukti kekuasaan Allah sekaligus bukti kebenaran Al-Quran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar