رَبِّ أَوۡزِعۡنِيٓ أَنۡ
أَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ ٱلَّتِيٓ أَنۡعَمۡتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَيَّ وَأَنۡ
أَعۡمَلَ صَٰلِحٗا تَرۡضَىٰهُ وَأَصۡلِحۡ لِي فِي ذُرِّيَّتِيٓۖ إِنِّي تُبۡتُ
إِلَيۡكَ وَإِنِّي مِنَ ٱلۡمُسۡلِمِينَ
Artinya: "Ya Tuhanku, tunjukilah Aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang
Telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya Aku dapat
berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan
(memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya Aku bertaubat kepada Engkau
dan Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang yang berserah diri". ( Al –
Ahqaaf [46] : 15 )
Doa di
atas, yang juga menjadi bagian dari ayat Al-Quran, adalah do'a yang berhubungan
dengan kisah Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. Nama asli beliau adalah Abdullah bin
Abi Qohafah. Beliau mendapat dua julukan yang sangat terkenal sehingga banyak
orang yang lebih mengenal julukannya dari pada nama aslinya.Nama julukan beliau
yang sangat terkenal itu adalah "Abu Bakar" dan
"Ash-Shiddiq". Beliau dijuluki Abu Bakar karena beliau terkenal
sangat akas dan trengginas dalam hal-hal kebaikan dan kebenaran terutama dalam
hal bershodaqoh, bahkan Umar r.a. mengakui kalah dalam hal bershodaqoh dengan
Abu Bakar r.a.
Sedang
beliau mendapat julukan "Ash-Shiddiq" karena beliau sangat
membenarkan Nabi Saw terutama ketika terjadi peristiwa Isro' Mi'roj, ketika
banyak orang menghujat Nabi Saw dan tidak mempercayainya, justru Abu Bakar r.a.
mengatakan :" Kalau itu (peristiwa Isro' Mi'roj) Muhammad yang
mengatakan,lebih dari itu-pun saya percaya".
Dikisahkan,
ketika Abu Bakar r.a.bersama Muhammad Saw dalam perjalanan ke Syam (Syria) usia
Abu Bakar r.a. 18 tahun sedang usia Muhammad Saw 20 th. Dalam perjalanan itu,
mereka berdua berhenti tidak jauh dari tempat tinggal seorang rahib. Abu Bakar
r.a. pergi menjumpai rahib tersebut, sedang Muhammad Saw duduk sendirian di
bawah sebuah pohon bidara.
Di luar dugaan Abu Bakar r.a.
ketika terjadi dialog antara dia dengan rahib tersebut:
Rahib : "Siapakah orang yang duduk di bawaqh pohon
itu?".
Abu Bakar r.a. : "Muhammad bin Abdullah bin Abdul
Muthalib".
Rahib :
"Demi Allah, ia adalah seorang Nabi. Setelah Isa a.s.. tidak ada
seorangpun yang duduk di bawah pohon itu. Inilah Nabi akhir zaman.
Kata-kata
rahib itu yang sangat terkesan di hati Abu Bakar r.a. yang selalu ada dalam
ingatannya dan ia segera ingin menyaksikan bukti dan kenyataan dari apa yang
dikatakan rahib itu. Dua puluh tahun kemudian masa penantian itu telah usai,
Muhammad Saw menerima wahyu kenabian tepat pada usia 40 tahun. Mada dengan suka
cita Abu Bakar r.a menyambut dan menerima risalah kenabian Muhammad Saw dengan
sepenuh hati dan sepenuh keyakinan. Ia menjadi bagian dari generasai yang
paling awal menerima Islam setelah Khodijah Ummil Mukminin r.a.
Abu Bakar
r.a. sangat berharap agar seluruh keluarganya, ayah dan ibunya serta anak dan
keturunannya mendapat hidayah dari Allah untuk menerima Islam dan menjadi hamba
-hamba yang sholeh-sholihah. Dua tahun setelah keislamannya atau keteika beliau
berusia 40 tahun. Sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Quran:
رَبِّ أَوۡزِعۡنِيٓ أَنۡ
أَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ ٱلَّتِيٓ أَنۡعَمۡتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَيَّ وَأَنۡ
أَعۡمَلَ صَٰلِحٗا تَرۡضَىٰهُ وَأَصۡلِحۡ لِي فِي ذُرِّيَّتِيٓۖ إِنِّي تُبۡتُ
إِلَيۡكَ وَإِنِّي مِنَ ٱلۡمُسۡلِمِينَ
"Ya Tuhanku, tunjukilah Aku untuk mensyukuri nikmat
Engkau yang Telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya Aku
dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku
dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya Aku bertaubat kepada
Engkau dan Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang yang berserah diri".
( Al – Ahqaaf [46] : 15 )
Doa Abu
Bakar r.a ini dijawab dan dikabulkan oleh Allah SWT. Ali r.a berkata : "
Dikalangan kaum Muhajirin, tidak ada seorangpun yang berbahagia seperti
kebahagian Abu Bakar r.a. Ia berbahagia karena kedua orang tuanya masuk islam
dan doanya agar anak-anaknya menjadi sholeh.Dan hasilnya, semua anaknya telah
masuk Islam dan menjadi anak-anak yang sholeh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar