Tampilkan postingan dengan label doa dzikir. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label doa dzikir. Tampilkan semua postingan

Rabu, September 30, 2020

78. DOA AL-JALALAH, Amalan Wirid Syaikh Abdul Qodir Al-Jilaniy dan Imam Ahmad Ar-Rifa'iy (KSA - 12)




بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. اللّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ بِسِرِّ الذَّاتِ, بِذَاتِ السِّرِ, هُوَ أَنْتَ  وَ أَنْتَ هُوَ,  إِحْتَجَبْتُ بِنُورِ اللهِ, وَبِنُورِ العَرْشِ اللهِ, وَبِكُلِّ اسْمٍ للهِ,  مِنْ عَدُوِّيْ وَعَدُوِّ الله, بِمِائَةِ أَلْفِ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ, خَتَمْتُ عَلَى نَفْسِى وَعَلَى أَهْلِى وَعَلَى كُلِّ شَيْئٍ أَعْطَانِيْهِ رَبِّى بِخَاتَمِ اللهِ الْمَنِيْعِ الَّذِى  خَتَمَ بِهِ أَقْطَارَ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ, وَحَسْبُنَا اللهَ وَنِعْمَ الوَكِيْلُ, نِعْمَ المَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ, وَصَلىَّ الله عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ  أَجْمَعِيْنَ آمِيْن.
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Alloohumma innii as-aluka bisirridz-dzaati, wabidzaatissirri, huwa anta wa anta huwa. Ihtajabtu binuurillaah, wabinuuri ‘arsyillaah, wabikullismin lillaah, min ‘aduwwii wa’aduwwillaah, bimi-ati alfi laa haula walaa quwwata illaa billaah. Khatamtu ‘alaa nafsii wa’alaa ahlii wa’alaa kulli syai-in a’thaaniihi rabbii bikhaatamillaahil manii’illadzii khatama bihii aqthaaras-samaawaati wal ardhi. Wa hasbunalloohu wani’mal wakiil, ni’mal maulaa wani’man-nashiir. Walaa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim. Washallaloohu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa’ala aalihii wa shahbihii ajma’iin. Aamiin.
“Dengan menyebut asma’ Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Ya Allah! Sungguh aku memohon kepada-Mu dengan perantaraan rahasia Dzat (Engkau) dan Dzat Rahasia (Engkau), Dia adalah Engkau dan Engkau adalah Dia. Aku bertirai dengan Nur Allah, Nur ‘arasy Allah, dan semua Asma’-Nya Allah, dari musuhku dan musuh Allah, berkat seratus ribu ‘Laa haula walaa quwwata illaa billaah’. Saya menyetempel diriku, keluargaku dan segala sesuatu yang dianugerahkan Tuhanku kepadaku dengan setempel Allah yang kuat, yang dengannya Dia menyetempel seluruh wilayah (teritorial) langit dan bumi.
Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung, sebaik-baik Penolong dan sebaik-baik Pembantu. Tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.
Semoga rahmat ta’zim dilimpahkan Allah kepada junjungan kita, Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya semua. Amin.














Penjelasan :
Sebelum membaca doa al-Jalalah di atas, terlebih dahulu bacalah ayat :
حَسْبُنَا اللهَ وَنِعْمَ الوَكِيْلُ (450 ×)
Manfaat doa : untuk penjagaan diri dan mencegah dari berbagai bentuk bahaya (musuh dan sejenisnya), ketakutan atau hal-hal yang menakutkan.


==============


بسم الله الرحمن الرحيم.

Saya izinkan dan ijazahkan kepada siapa saja yang menginginkan hizib atau dzikir & doa ini untuk diamalkan, di-download, di-share, diperbanyak, dicetak atau disebarluaskan dalam rangka untuk taqorrub & لابتغاء مرضات الله. 

Semoga ada berkah dan manfaatnya, لي ولكم ولاهل بيتي وذرياتي

نسال الله بها العفو و  العافية، والبركة، والقبول، وتيسير الارزاق والامور، ولدفع البلاء والوباء، وخيري الدنيا والاخرة 

=======================


Senin, Juni 02, 2014

82. Surat Al-Ikhlash, Al-Falaq dan An-Nas dan Fadhilahnya





a. QS Al-Ikhlash
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ.  قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ. اللَّهُ الصَّمَدُ . لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ . وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Artinya :
1.  Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2.  Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3.  Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4.  Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."



QS Al-Falaq :

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ.   قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَق . مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ  . وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ . وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ . وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

Artinya :
1.  Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh,
2.  Dari kejahatan makhluk-Nya,
3.  Dan dari kejahatan malam apabila Telah gelap gulita,
4.  Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul[1609],
5.  Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki."

[1609]  Biasanya tukang-tukang sihir dalam melakukan sihirnya membikin buhul-buhul dari tali lalu membacakan jampi-jampi dengan menghembus-hembuskan nafasnya ke buhul tersebut.



QS An-Nas :

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ.  قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ . مَلِكِ النَّاسِ . إِلَهِ النَّاس . مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ. الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ . مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاس 

Artinya :
1.  Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.
2.  Sembahan manusia.
4.  Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
5.  Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.
6.  Dari (golongan) jin dan manusia.
 

Bacalah secara rutin surat al-Ikhlash, al-Falaq dan an-Nas. Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang membacanya (ketiga surat tersebut) tiga kali pada waktu pagi dan tiga kali pada waktu sore, maka segala sesuatunya akan dicukupi Allah”.

Penjelasan :
Didalam kitab Abwabul Faraj ditambahkan mengenai fadhilah dan keistimewaan surat Al-Ikhlas. Bahwa ia merupakan salah satu surat dalam Al-Qur’an yang memiliki banyak keutamaan. Seluruh ayatnya memuat ajaran tentang Keesaan Allah dan menolak segala bentuk kemusyrikan. Keutamaan lainnya dapat kita simak dari beberapa hadis Nabi berikut.
Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat al-Ikhlash tiga kali di waktu pagi dan tiga kali di waktu sore, ia akan terjaga dari berbagai bentuk bahaya”.
Beliau saw. bersabda, “Apakah kamu merasa tidak mampu membaca sepertiga Al-Qur’an dalam waktu satu malam?”. Para sahabat merasa keberatan balik bertanya, “Ya Rasulallah! Siapa orangnya diantara kami yang mampu melakukannya?”. Beliau saw bersabda, “Qul Huwalloohu ahad...(sampai akhir surat al-Ikhlash) adalah sepertiga Al-Qur’an”. (HR Al-Bukhari).
Abu Hurairah ra. menceritakan, bahwa sewaktu Rasulullah saw. mendengar seseorang membaca surat al-Ikhlash, beliau lalu berkomentar, “Dia wajib!”. Ia bertanya, “Apanya yang wajib?” Beliau saw. bersabda, “Dia wajib masuk surga”.
Imam at-Turmudzi meriwayatkan sebuah hadis, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang sebelum tidur membaca surat Al-Ikhlash seratus kali, maka pada hari kiamat nanti Allah swt. berfirman (kepadanya),Hai hambaku! Masuklah ke surga”.
Surat al-Ikhlash berkhasiat mendatagkan rizki yang banyak. At-Thabrani mentakhrij hadis dari Jarir bin Abdullah, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat al-Ikhlash sewaktu memasuki rumahnya, maka penghuninya tidak mengalami kemiskinan”. (sanadnya dha’if).
Al-Hafizh Abu Musa al-Madini meriwayatkan dari Sugail bin Sa’ad, bahwa seseorang pernah mendatangi Rasulullah saw seraya mengadukan kemiskinan dan kesulitan mencari penghidupan Beliau saw lalu memberi saran kepadanya, “Jika kamu memasuki rumahmu, ucapkan salam, baik didalamnya ada orangnya atau tidak ada, lalu ucapkan salam kepadaku (= Assalaamu ‘alaika, yaa Rasuulallah), terus bacalah surat al-Ikhlash sekali”.
Setelah orang itu melaksanakan saran beliau saw, Allah swt memberinya rizki yang berlimpah ruah, sampai-sampai tetangga dan kerabatnya ikut kecipratan rizki tersebut. (Sanad-nya dha’if).
Meskipun ber-sanad dha’if, kedua hadis ini dapat berfungsi sebagai fadhailul a’mal, tidak mengapa diprak-tekkan dalam kehidupan sehari-hari, asal tidak berkeya-kinan bahwa hadis ini benar-benar ditetapkan oleh Rasulullah saw..





Rabu, April 16, 2014

62. Doa-Dzikir Setelah Shalat Fardhu (dari kitab = Khulashoh Syawariqul Anwar* - 1)



Setiap selesai mengerjakan shalat fadhu lima waktu, Anda jangan sampai lupa membaca doa-dzikir berikut ini


1. Membaca :

لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ يُحْيِ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ.اللَّهُمَ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ رَادَّ لِمَا قَضَيْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الجَدِّ مِنْكَ الجَدُّ
Laa ilaaha illalloohu wahdahuu laa syariika lah, lahul-mulku wa lahul-hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir. Alloohumma laa maani’a limaa a’thaita, wa laa mu’thiya limaa mana’ta, wa laa yanfa’u dzaljaddi minkal-jaddu.
“Tiada tuhan selain Allah semata. Tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan puji. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah! Tiada yang mampu menahan apa yang Engkau anuge-rahkan dan tiada yang ampu menganugerahkan apa yang Engkau tahan, serta tiada berguna orang yang bersungguh-sungguh, karena dari-Mu lah kesung-guhan itu.

Imam Bukhari mengetengahkan sebuah hadis, bahwa Rasulullah saw. selalu membaca bacaan dzikir di atas setiap habis shalat fardhu.

2. Membaca Ayat Kursi :

اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ, لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَ لاَ نَوْمٌ, لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ, مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ, يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَ لاَ يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ, وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَاْلاَرْضَ, وَ لاَ يَئُوْدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ.
Alloohu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum, laa ta’khudzuhuu sinatun wa laa nauum. Lahuu maa fissamaawaati wamaa fil-ardh. Man dzalladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa bi-idznih. Ya’lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum wa laa yuhiithuuna bisyai-in min ‘ilmihii illaa bimaa syaa-a, wasi’a kursiyyuhus-samaawaati wal-ardha, wa laa ya-uuduhuu hifzhuhumaa wa huwal ‘aliyyul ‘azhiim.
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa`at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”.

Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang membaca ayat kursi setiap selesai shalat fardhu, maka tidak ada diantara dirinya dan surga selain mati. Barangsiapa yang membacanya sewaktu hendak tidur, ia akan selalu mendapatkan penjagaan Allah dan tidak akan didekati oleh syetan sampai datang waktu pagi. Barangsiapa yang membacanya dan (diteruskan dengan) membaca dua ayat sesudahnya (QS al-Baqarah ayat 256 dan 257), empat ayat pertama surat al-Baqarah (ayat 1 s.d. 4) dan tiga ayat terakhir surat al-Baqarah (ayat 284 s.d. 286), maka selama waktu malam itu syetan tidak akan memasuki rumahnya sampai datang waktu pagi”.

Penjelasan :
Didalam kitab Abwabul Faraj ditambahkan beberapa riwayat hadis tentang keutamaan ayat kursi, diantaranya adalah hadis yang diriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab ra, yang menjelaskan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Wahai Abu Mundzir! Ayat apakah yang terbesar (rahasianya) didalam Al-Qur’an?”. Ubay menjawab, “Hanya Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu”. Beliau saw. lalu menunjukkan jawabannya, “Alloohu laa ilaaha illa huwal hayyul qayyuum ... (sampai akhir)”. Selanjutnya beliau memegang dada Ubay seraya bersabda, “Semoga dadamu penuh dengan ilmu”. (HR Ahmad, Muslim, Abu Dawud, Al-Hakim dan At-Turmudzi).
Ayat Kursi mengandung lima Asmaul Husna yang agung : Allah, al-Hayyu, al-Qayyum, al-‘Aliyyu dan al-‘Azhim, yang masing-masingnya memiliki manfaat, khasiat dan rahasia tertentu jika hal itu dibaca secara rutin, ajek dan terus menerus.
Orang yang mau mewiridkan atau membaca secara rutin :
اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
(Alloohu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum)
ia akan segera memperoleh manfaatnya yang berkaitan dengan mencari urusan duniawi, ketinggian pangkat. Dicintai orang (mahabbah), dan terutama dalam urusan keagamaan/ukhrawi.
Jika memiliki hajat tertentu, gabungkan kalimat tauhid (لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله)  dengan salah satu Asmaul Husna yang isi kandungannya sesuai dengan yang kamu kehendaki. Bacalah secara rutin dengan penuh kekhusyukan, hajatmu akan segera terkabul.
Misalnya : لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله الرَّزَّاقُ   untuk mencari rizki; لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله الْمُعِزُّ    untuk mencari kehormatan dan pangkat; لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله الْعَلِيْمُ     untuk kelancaran mencari ilmu; لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله الْوَدُوْدُ    agar dicintai, disayangi orang dan selainnya.
الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ  berkaitan dengan keluhuran dan keagungan. Orang yang merutinkan membacanya, akan memperoleh keluhuran, kemuliaan, dan pangkat-derajat yang agung. Orang yang merasa takut menghadapi penguasa, pejabat yang zhalim / bengis, atau musuh, penjahat atau orang zhalim, bacalah terus menerus sewaktu akan menghadapinya.
Jika memiliki hajat atau persoalan penting, bacalah secara rutin :  اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ الْعَلِيُّ الْعَظِيْم   sambil menghadap kiblat di tempat dan waktu yang mulia, maka segala doa permohonannya akan segera terkabul.
Mengenai tata cara mengamalkannya, para ulama salaf bersepakat membaca ayat kursi sebanyak bilangan hurufnya, yakni 170 kali; atau sebanyak kalimatnya, yakni 50 kali; atau sebanyak bilangan para Rasul dan Ahli Badar, yakni 313 kali. Membaca dengan masing-masing bilangan tersebut akan membawa manfaat yang beragam.
Diantara mereka ada yang membaca Ayat Kursi dari awal sampai akhir, dan setiap kali sampai pada bacaan : 
وَ لاَ يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ   Diulang-ulang 70 kali.  Kemudian membacanya lagi dari awal, dan begitu seterusnya, sampai mencapai jumlah 70 x Ayat Kursi.
Diantara khasiatnya yang lain, jika anda akan menghadap pejabat/penguasa yang jahat atau hakim yang zhalim, sewaktu memasuki kantornya atau ruang kerjanya, bacalah Ayat Kursi, lalu disambung dengan membaca doa di bawah ini, dengan seizin Allah swt, maka mulut orang itu seakan-akan terkunci, tidak berkutik dan berani macam-macam, serta tidak akan berhasil melaksanakan rencana jahatnya. Berikut ini doanya :
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ, يَا بَدِيْعَ السَّمَاوَاتِ وَ اْلأَرْضِ, يَا ذَا الْجَلاَلِ وَ اْلإِكْرَامِ, أَسْأَلُكَ بِحَقِّ هَذِهِ اْلآيَةِ الْكَرِيْمَةِ وَ مَا فِيْهَا مِنَ اْلأَسْمَاءِ الْعَظِيْمَةِ اَنْ تُلْجِمَ فَاخُ عَنَّا وَ تُخْرِسَ لِسَانَهُ حَتَّى لاَ يَنْطِقُ اِلاَّ بِخَيْرٍ اَوْ يَصْمُتْ, خَيْرُكَ يَا هَذَا بَيْنَ عَيْنَيْكَ وَ شَرُّكَ تَحْتَ قَدَمَيْكَ.
Yaa Hayyu yaa Qayyuum, yaa Badii’as-samaawaati wal ardhi, yaa dzal jalaali wal ikraam. As-aluka bihaqqi haadzihil aayatil kariimati wamaa fiihaa minal asmaa-il ‘azhiimati an tuljima faahu ‘annaa, wa tukhrisa lisaanahuu hattaa laa yanthiqu illaa bikhairin au yashmut. Khairuka yaa haadza baina ‘ainaika wa syarruka tahta qadamaika.
Wahai Yang Maha Hidup lagi Yang Maha Berdiri sendiri (mengurusi makhluk-Nya), wahai Pencipta langit dan bumi, dan wahai Tuhan Yang memiliki keluhuran dan kemuliaan. Aku memohon kepada-Mu dengan perantaraan (Ayat Kursi) yang mulia ini dan rahasia yang tersembunyi di balik al-Asma-ul A’zham, kiranya Engkau mengendalikan mulutnya dariku dan menjaga (mengunci) lisannya sehingga tidak mampu berbicara kecuali yang baik-baik atau diam. Kebaikanmu, wahai orang (yang sedang aku hadapi ini), terbayang jelas di depan kedua matamu dan kejahatanmu berada (terinjak) di bawah kedua telapak kakimu.”
















3. Membaca :
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ . فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ .
Laqad jaa-akum rasuulun min anfusikum ‘aziizun ‘alaihimaa ‘anittum hariishun ‘alaikum bilmukminiina ra-uufurrahiim. Fa-in tawallaw faqul hasbiyalloohu laa ilaaha illaa huwa ‘alaihi tawakkaltu wa huwa rabbul-’arsyil-’azhiim.
Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu'min. Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: ‘Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki `Arsy yang agung’.” (QS at-Taubah,[9] : 128-129).
Menurut penjelasan para ulama salaf, kedua ayat yang dibaca setelah selesai shalat fardhu di atas sangat banyak fadhilahnya.

4. Membaca  Tasbih, Tahmid dan Takbir :

سُبْحَانَ الله ×33, الحَمْدُ لِلَّهِ ×33 ,  الله أكبر ×33 
Subhaanallooh (33 x); Al-hamdulillaah (33 x); Alloohu Akbar (33 x).
“Maha Suci Allah; Segala puji bagi Allah; Allah Maha Besar”.
Untuk menyempurnakan bilangan keseratusnya, hendaknya diteruskan dengan membaca dzikir :
لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
Laa ilaaha illalloohu wahdahuu laa syariika lah. Lahul mulku wa lahul-hamdu, wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir.
“Tiada tuhan selain Allah semata. Tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan puji. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang setiap selesai shalat fardhu membaca tasbih 33 x, tahmid 33 x, takbir 33 x dan menyempurnakan bilangan keseratusnya dengan bacaan Laa ilaaha illalloohu wahdahu...(sampai akhir), maka semua dosanya akan diampuni, sekalipun sebanyak buih di laut”. (HR Muslim).
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadis yang bersumber dari Abu Hurairah, dari Rasulullah saw bahwa orang yang membacanya seratus kali sehari, pahalanya seukur dengan memerdekakan sepuluh budak, dicatatkan seratus kebaikan, dihapuskan seratus kejelakan, dan dijaga dari gangguan syetan pada siang hari itu sampai sore.

5. Membaca :
  
 حَسْـبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيْلُ

Hasbunalloohu wa ni’mal wakiil  (sebanyak 20 s.d. 200 kali)
“Allah telah mencukupi kami. Dia sebaik-baik tempatku berserah diri”.

6.  Membaca :
اَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ  (20 – 200)
Astaghfirulloohal ‘azhiim  (dibaca 20 s.d 20 kali)
Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung

7. Membaca : 
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ المُلْكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ  (10 – 100 ×)
Laa ilaaha illalloohul-malikul haqqul mubiin.  (dibaca 10 x s.d. 100 x)
 Tiada tuhan selain Allah Yang Maha Merajai Kebenaran yang abadi”.
Catatan : Rasulullah saw mengatakan bahwa orang yang membacanya setiap hari seratus kali akan terbebas dari kemiskinan. (HRAbu Na’Imam, imam Malik dan ad-Dailami, dari Ali bin Abi Thalib).

8. Membaca :
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ.
Alloohumma shallialaa sayyidinaa Muhammad, waalaa aalihii wa shahbihii wa sallim. (dibaca 100 x s.d. 100 x)
Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam-Mu kepada junjungan kita, Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya”.

9. Membaca :
أَسْتَغْفِرُ الله العَظِيْم الّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الحَيُّ القَيُّوْمُ وَ أَتُوْبُ إِلَيْهِ 
Astaghfirulloohalazhiim. Alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaiih. (3 x)
Aku memohon maaf kepada Allah Yang Maha Agung, Dzat Yang tiada tuhan selain Dia, Yang Hidup Abadi lagi terus menerus mengurusi makhluk-Nya. Dan aku bertaubat kepada-Nya”.
Selain bacaan di atas, Rasulullah saw. melakukan, memerintahkan dan menambahkan bacaan dzikir berikut ini setiap selesai shalat maghrib dan subuh :

10. Membaca :
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
Laa ilaaha illalloohu wahdahuu laa syariika lah, lahul-mulku wa lahul-hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir.   (dibaca 10 x)
Tiada tuhan selain Allah semata. Tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan puji. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”.
Beliau saw mengatakan, bahwa orang yang membacanya, baginya akan dicatatkan sepuluh kebaikan, dihapuskan sepuluh kejelekan, diangkatkan derajatnya sepuluh kali lipat, dijaga (dari gangguan apa saja sejak waktu pagi/subuh) sampai sore hari, dan terjaga (sejak waktu sore/maghrib) sampai pagi hari. (HR At-Thabrani).

11. Membaca :
اللَّهُمَّ آجِرْنِي  مِنَ النَّارِ
Alloohumma aajirnii minannaar.  (dibaca 7 x)
Ya Allah! Lindungilah aku dari api neraka”.
Beliau saw menegaskan, “Jika Anda selesai shalat subuh, bacalah dzikir (seperti di atas) sebelum Anda berbicara. Sesungguhnya, jika Anda meninggal dunia pada hari itu, maka Allah akan melindungi Anda dari api neraka. Begitu juga jika Anda membacanya setelah shalat maghrib sebelum berbicara, lalu meninggal dunia pada malam harinya, maka Allah mencatatkan (suatu kebaikan) dan melindungimu dari api neraka”. (HR An-Nasai dan Abu Dawud).

11. Membaca :
سُبْحَانَ الله  وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ الله العَظِيْم  وَ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ.
Sub-haanalloohi wa bihamdihii, sub-haanalloohil ‘azhiim. Wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim.  (dibaca 3 x).
Mahasuci Allah dan dengan segala puji bagi-Nya. Mahasuci Allah Yang Maha Agung. Tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan (pertolongan) Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung”.
Beliau saw menegaskan, bahwa orang yang membacanya tiga kali sehabis shalat shubuh dan maghrib, maka Allah akan  melindunginya dari empat macam bencana, yakni  gila, penyakit lepra/kusta, tuli dan lumpuh.




=======================================
Sumber : Kitab "Khulashoh Syawariqul Anwar", karya Prof. DR. Sayyid Muhammad Alawi Abbas Al-Malikiy Al-Hasaniy.
Untuk selanjutnya, Kitab "Khulashoh Syawariqul Anwar" disingkat "KSA"


==============================

بسم الله الرحمن الرحيم.

Saya izinkan dan ijazahkan kepada siapa saja yang menginginkan hizib atau dzikir & doa ini untuk diamalkan, di-download, di-share, diperbanyak, dicetak atau disebarluaskan dalam rangka untuk taqorrub & لابتغاء مرضات الله. 

Semoga ada berkah dan manfaatnya, لي ولكم ولاهل بيتي وذرياتي

نسال الله بها العفو و  العافية، والبركة، والقبول، وتيسير الارزاق والامور، ولدفع البلاء والوباء، وخيري الدنيا والاخرة 

=======================




Doa Memulai dan Mengakhiri Belajar – (199)

    a. Memulai Belajar dengan membaca :   رَضِيْتُ بِاللَّهِ رَبًّا, وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا, وَبِمُحَمَّدٍ نَبِـيًّا   وَرَسُوْلاً. ...