Tampilkan postingan dengan label doa andalan para kiyai. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label doa andalan para kiyai. Tampilkan semua postingan

Senin, Juni 02, 2014

86. Doa Dzikir Sholawat Nabi dan Keutamaannya




Shalawat Nabi merupakan kunci pembuka segala kebaikan dan pintu segala kautamaan pada agama, dunia dan akhirat.

Dalam kitab Abwabul Faraj ditambahkan, hendaknya membaca shalawat Nabi sebanyak-banyak, kapan saja dan dimana saja, terutama sehabis shalat fardhu. Banyak fadhilah yang dapat dipetik dari bacaan shalawat, sebagaimana yang diisyaratkan didalam beberapa hadis Nabi berikut :
a.   Siapa saja yang bershalawat kepadaku sekali, Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali” (HR Muslim)
b. Siapa saja yang bershalawat kepadaku sepuluh kali di waktu pagi dan sore, ia akan mendapatkan syafaatku di hari kiamat nanti” (HR At-Thabrani).
c.   Orang yang paling utama di sampingku di hari kiamat nanti adalah orang yang sering membaca shalawat”. (HR At-Thabrani).

Bentuk bacaan shalawat yang paling sederhana adalah membaca :

صَلَّى اللَّهُ  عَلَى مُحَمَّدٍ

Shallalloohu ‘alaa Muhammad.

 Artinya : “Semoga Allah melimpahkan rahmat ta’zhim kepada Nabi Muhammad”.

85. Doa Dzikir Jimat Nabawiyah




اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبىِّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ  أَنْتَ  عَلَيْكَ  تَوَكَّلْتُ   وَأَنْتَ  رَبُّ الْعَرْشِ  الْعَظِيْمِ,  مَاشَاءَ اللَّهُ كَانَ, وَمَالَمْ يَشَأْ لَمْ يَكُنْ, لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ  أَعْلَمُ أَنَّ الله عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ, وَ أَنَّ الله قَدْ أَحَاطَ  بِكُلِّ شَيْئٍ عِلْمًا. اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُبِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِى وَ مِنْ شَرِّ كُلِّ دَابَّةٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَـتِهَا إِنَّ رَبىِّ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ.

Alloohumma anta rabbii, laa ilaaha illaa anta, alaika taw.kkaltu, wa anta rabbul ‘arsyil ‘azhiim. Maa syaa-Alloohu kaana, wamaa lam yasya’ lam yakun. Wa laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim. A’lamu annallooha ‘alaa kulli syai-in qadiir, wa annallooha qad ahaatha bikulli syai-in ‘ilmaa. Alloohumma innii a’uudzu bika min syarri nafsii, wa min syarri kulli daabbatin anta aakhidzun binaashiyatihaa. Inna rabbii ‘alaa shiraathim-mustaqiim.


Artinya : “Ya Allah! Engkau Tuhanku. Tiada tuhan selain Engkau. Hanya kepada-Mu aku bertawakkal, dan Engkau Tuhan Penguasa ‘arasy yang agung. Apa yang dikehendaki Allah, akan terjadi, dan apa yang tidak dikehendaki-Nya, tidak akan terjadi. Tiada daya dan tiada kekuatan, selain dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Aku tahu bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan bahwa Ilmu Allah meliputi segala sesuatu. Ya Allah! Aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kejahatan diriku dan dari kejahatan semua hewan melata yang telah berada didalam pengendalian-Mu. Sesungguhnya Tuhanku senantiasa berada di jalan yang lurus”.

Rasulullah saw bersabda, “Siapa saja yang membacanya, maka apa saja yang tidak ia kehendaki, tidak satu pun yang akan menimpa pada dirinya, keluarganya dan hartanya”.

Dalam kitab Abwabul Faraj disebutkan suatu riwayat yang diketengahkan oleh Ibnu Sinni, bahwa seseorang pernah mendatangi Abu Darda’ ra seraya mengadu, “Wahai Abu Darda’! Aku melihat Rumahmu terbakar”. Abu Darda’ menjawab, “Bukan rumahku, karena aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Siapa saja yang membaca dzikir ini (sebagaimana di atas) di pagi hari, ia akan terhindar dari dari bencana yang mungkin mengenai dirinya, keluarganya dan harta bendanya’. Aku selalu membacanya setiap pagi”. 
Abu Darda’ lantas mengajak para sahabat pergi ke rumahnya, untuk menyaksikan rumahnya yang dikabarkan terbakar. Ternyata yang terbakar adalah rumah-rumah di sekitar rumahnya. Sementara rumahnya sendiri, tidak sedikit pun yang terbakar. Jika doa dzikir tersebut dibaca di waktu sore, maka akan terhindar dari bencana pada malam harinya.




84. Doa Dzikir Hauqalah dan Fadhilahnya




Biasakan membaca :
لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِالَّلهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ.

Laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim.


Artinya: “Tiada daya dan tiada kekuatan, selain dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung

Rasulullah saw. selalu memerintahkan dan mendo-rong kaum muslimin agar sering membaca bacaan dzikir "Hauqalah" di atas, karena ia dapat menyingkirkan tujuh puluh macam bencana, minimal susah; bahwa ia merupakan salah satu gudang simpanan surga; bahwa ia merupakan obat penyembuh bagi sembilan puluh sembilan macam penyakit; bahwa ia merupakan tanaman surga; bahwa ia menjadi sebab terjaganya kenikmatan; siapa saja yang terbiasa membacanya seratus kali setiap hari, maka ia tidak akan tertimpa kemiskinan; dan bahwa ia merupakan penolak tujuh puluh macam bahaya, yang terendah adalah bahaya kefakiran.




83. Doa Dzikir Hasbalah dan Fadhilahnya




Biasakanlah membaca Hasbalah  setiap hari, karena fadhilahnya sangat banyak, diantaranya terpeliharanya nikmat yang sudah ada, memancing bertambahnya rizki dan anugerah Allah, terjaga keamanannya dari setiap musuh, dan masih banyak lagi.
Bacaan Hasbalah :
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ

Hasbunalloohu wa ni’mal wakiil.


Artinya:“Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.” (QS Ali Imran,[3] : 173)

Penjelasan :
Sebagian ulama salaf menjelaskan tata cara membacanya dengan bilangan yang berbeda. Diantara mereka ada yang membacanya setiap hari sebanyak 450 kali, 950 kali, 4000 kali, 7000 kali, dan bahkan ada yang 19.000 kali. Tata cara semacam ini lebih didasarkan oleh kemakrifatan, kesungguhan, dan pengalaman batin mereka. Namun yang termasyhur adalah bilangan 450 kali. Walloohu a’lam.

حَسْبِيَ اللَّهُ  لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ  عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَ هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ  الْعَظِيْمِ

Hasbiyalloohu laa ilaaha illaa huwa ‘alaihi tawakkaltu wa huwa rabbul-’arsyil ‘azhiim

Artinya:“Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki `Arsy yang agung.” (QS at-Taubah,[9] : 129).

Rasulullah saw. bersabda, bahwa siapa saja yang membacanya di pagi hari tujuh kali dan sore hari tujuh kali, maka Allah akan mencukupi apa saja dari urusan dunia dan akhirat yang ia butuhkan, baik ia meyakini khasiatnya, maupun membohonginya.

82. Surat Al-Ikhlash, Al-Falaq dan An-Nas dan Fadhilahnya





a. QS Al-Ikhlash
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ.  قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ. اللَّهُ الصَّمَدُ . لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ . وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Artinya :
1.  Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2.  Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3.  Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4.  Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."



QS Al-Falaq :

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ.   قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَق . مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ  . وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ . وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ . وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

Artinya :
1.  Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh,
2.  Dari kejahatan makhluk-Nya,
3.  Dan dari kejahatan malam apabila Telah gelap gulita,
4.  Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul[1609],
5.  Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki."

[1609]  Biasanya tukang-tukang sihir dalam melakukan sihirnya membikin buhul-buhul dari tali lalu membacakan jampi-jampi dengan menghembus-hembuskan nafasnya ke buhul tersebut.



QS An-Nas :

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ.  قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ . مَلِكِ النَّاسِ . إِلَهِ النَّاس . مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ. الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ . مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاس 

Artinya :
1.  Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.
2.  Sembahan manusia.
4.  Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
5.  Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.
6.  Dari (golongan) jin dan manusia.
 

Bacalah secara rutin surat al-Ikhlash, al-Falaq dan an-Nas. Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang membacanya (ketiga surat tersebut) tiga kali pada waktu pagi dan tiga kali pada waktu sore, maka segala sesuatunya akan dicukupi Allah”.

Penjelasan :
Didalam kitab Abwabul Faraj ditambahkan mengenai fadhilah dan keistimewaan surat Al-Ikhlas. Bahwa ia merupakan salah satu surat dalam Al-Qur’an yang memiliki banyak keutamaan. Seluruh ayatnya memuat ajaran tentang Keesaan Allah dan menolak segala bentuk kemusyrikan. Keutamaan lainnya dapat kita simak dari beberapa hadis Nabi berikut.
Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat al-Ikhlash tiga kali di waktu pagi dan tiga kali di waktu sore, ia akan terjaga dari berbagai bentuk bahaya”.
Beliau saw. bersabda, “Apakah kamu merasa tidak mampu membaca sepertiga Al-Qur’an dalam waktu satu malam?”. Para sahabat merasa keberatan balik bertanya, “Ya Rasulallah! Siapa orangnya diantara kami yang mampu melakukannya?”. Beliau saw bersabda, “Qul Huwalloohu ahad...(sampai akhir surat al-Ikhlash) adalah sepertiga Al-Qur’an”. (HR Al-Bukhari).
Abu Hurairah ra. menceritakan, bahwa sewaktu Rasulullah saw. mendengar seseorang membaca surat al-Ikhlash, beliau lalu berkomentar, “Dia wajib!”. Ia bertanya, “Apanya yang wajib?” Beliau saw. bersabda, “Dia wajib masuk surga”.
Imam at-Turmudzi meriwayatkan sebuah hadis, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang sebelum tidur membaca surat Al-Ikhlash seratus kali, maka pada hari kiamat nanti Allah swt. berfirman (kepadanya),Hai hambaku! Masuklah ke surga”.
Surat al-Ikhlash berkhasiat mendatagkan rizki yang banyak. At-Thabrani mentakhrij hadis dari Jarir bin Abdullah, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat al-Ikhlash sewaktu memasuki rumahnya, maka penghuninya tidak mengalami kemiskinan”. (sanadnya dha’if).
Al-Hafizh Abu Musa al-Madini meriwayatkan dari Sugail bin Sa’ad, bahwa seseorang pernah mendatangi Rasulullah saw seraya mengadukan kemiskinan dan kesulitan mencari penghidupan Beliau saw lalu memberi saran kepadanya, “Jika kamu memasuki rumahmu, ucapkan salam, baik didalamnya ada orangnya atau tidak ada, lalu ucapkan salam kepadaku (= Assalaamu ‘alaika, yaa Rasuulallah), terus bacalah surat al-Ikhlash sekali”.
Setelah orang itu melaksanakan saran beliau saw, Allah swt memberinya rizki yang berlimpah ruah, sampai-sampai tetangga dan kerabatnya ikut kecipratan rizki tersebut. (Sanad-nya dha’if).
Meskipun ber-sanad dha’if, kedua hadis ini dapat berfungsi sebagai fadhailul a’mal, tidak mengapa diprak-tekkan dalam kehidupan sehari-hari, asal tidak berkeya-kinan bahwa hadis ini benar-benar ditetapkan oleh Rasulullah saw..





Doa Memulai dan Mengakhiri Belajar – (199)

    a. Memulai Belajar dengan membaca :   رَضِيْتُ بِاللَّهِ رَبًّا, وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا, وَبِمُحَمَّدٍ نَبِـيًّا   وَرَسُوْلاً. ...