Tampilkan postingan dengan label doa mustajabah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label doa mustajabah. Tampilkan semua postingan

Rabu, April 16, 2014

62. Doa-Dzikir Setelah Shalat Fardhu (dari kitab = Khulashoh Syawariqul Anwar* - 1)



Setiap selesai mengerjakan shalat fadhu lima waktu, Anda jangan sampai lupa membaca doa-dzikir berikut ini


1. Membaca :

لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ يُحْيِ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ.اللَّهُمَ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ رَادَّ لِمَا قَضَيْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الجَدِّ مِنْكَ الجَدُّ
Laa ilaaha illalloohu wahdahuu laa syariika lah, lahul-mulku wa lahul-hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir. Alloohumma laa maani’a limaa a’thaita, wa laa mu’thiya limaa mana’ta, wa laa yanfa’u dzaljaddi minkal-jaddu.
“Tiada tuhan selain Allah semata. Tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan puji. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah! Tiada yang mampu menahan apa yang Engkau anuge-rahkan dan tiada yang ampu menganugerahkan apa yang Engkau tahan, serta tiada berguna orang yang bersungguh-sungguh, karena dari-Mu lah kesung-guhan itu.

Imam Bukhari mengetengahkan sebuah hadis, bahwa Rasulullah saw. selalu membaca bacaan dzikir di atas setiap habis shalat fardhu.

2. Membaca Ayat Kursi :

اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ, لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَ لاَ نَوْمٌ, لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ, مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ, يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَ لاَ يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ, وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَاْلاَرْضَ, وَ لاَ يَئُوْدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ.
Alloohu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum, laa ta’khudzuhuu sinatun wa laa nauum. Lahuu maa fissamaawaati wamaa fil-ardh. Man dzalladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa bi-idznih. Ya’lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum wa laa yuhiithuuna bisyai-in min ‘ilmihii illaa bimaa syaa-a, wasi’a kursiyyuhus-samaawaati wal-ardha, wa laa ya-uuduhuu hifzhuhumaa wa huwal ‘aliyyul ‘azhiim.
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa`at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”.

Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang membaca ayat kursi setiap selesai shalat fardhu, maka tidak ada diantara dirinya dan surga selain mati. Barangsiapa yang membacanya sewaktu hendak tidur, ia akan selalu mendapatkan penjagaan Allah dan tidak akan didekati oleh syetan sampai datang waktu pagi. Barangsiapa yang membacanya dan (diteruskan dengan) membaca dua ayat sesudahnya (QS al-Baqarah ayat 256 dan 257), empat ayat pertama surat al-Baqarah (ayat 1 s.d. 4) dan tiga ayat terakhir surat al-Baqarah (ayat 284 s.d. 286), maka selama waktu malam itu syetan tidak akan memasuki rumahnya sampai datang waktu pagi”.

Penjelasan :
Didalam kitab Abwabul Faraj ditambahkan beberapa riwayat hadis tentang keutamaan ayat kursi, diantaranya adalah hadis yang diriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab ra, yang menjelaskan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Wahai Abu Mundzir! Ayat apakah yang terbesar (rahasianya) didalam Al-Qur’an?”. Ubay menjawab, “Hanya Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu”. Beliau saw. lalu menunjukkan jawabannya, “Alloohu laa ilaaha illa huwal hayyul qayyuum ... (sampai akhir)”. Selanjutnya beliau memegang dada Ubay seraya bersabda, “Semoga dadamu penuh dengan ilmu”. (HR Ahmad, Muslim, Abu Dawud, Al-Hakim dan At-Turmudzi).
Ayat Kursi mengandung lima Asmaul Husna yang agung : Allah, al-Hayyu, al-Qayyum, al-‘Aliyyu dan al-‘Azhim, yang masing-masingnya memiliki manfaat, khasiat dan rahasia tertentu jika hal itu dibaca secara rutin, ajek dan terus menerus.
Orang yang mau mewiridkan atau membaca secara rutin :
اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
(Alloohu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum)
ia akan segera memperoleh manfaatnya yang berkaitan dengan mencari urusan duniawi, ketinggian pangkat. Dicintai orang (mahabbah), dan terutama dalam urusan keagamaan/ukhrawi.
Jika memiliki hajat tertentu, gabungkan kalimat tauhid (لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله)  dengan salah satu Asmaul Husna yang isi kandungannya sesuai dengan yang kamu kehendaki. Bacalah secara rutin dengan penuh kekhusyukan, hajatmu akan segera terkabul.
Misalnya : لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله الرَّزَّاقُ   untuk mencari rizki; لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله الْمُعِزُّ    untuk mencari kehormatan dan pangkat; لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله الْعَلِيْمُ     untuk kelancaran mencari ilmu; لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله الْوَدُوْدُ    agar dicintai, disayangi orang dan selainnya.
الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ  berkaitan dengan keluhuran dan keagungan. Orang yang merutinkan membacanya, akan memperoleh keluhuran, kemuliaan, dan pangkat-derajat yang agung. Orang yang merasa takut menghadapi penguasa, pejabat yang zhalim / bengis, atau musuh, penjahat atau orang zhalim, bacalah terus menerus sewaktu akan menghadapinya.
Jika memiliki hajat atau persoalan penting, bacalah secara rutin :  اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ الْعَلِيُّ الْعَظِيْم   sambil menghadap kiblat di tempat dan waktu yang mulia, maka segala doa permohonannya akan segera terkabul.
Mengenai tata cara mengamalkannya, para ulama salaf bersepakat membaca ayat kursi sebanyak bilangan hurufnya, yakni 170 kali; atau sebanyak kalimatnya, yakni 50 kali; atau sebanyak bilangan para Rasul dan Ahli Badar, yakni 313 kali. Membaca dengan masing-masing bilangan tersebut akan membawa manfaat yang beragam.
Diantara mereka ada yang membaca Ayat Kursi dari awal sampai akhir, dan setiap kali sampai pada bacaan : 
وَ لاَ يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ   Diulang-ulang 70 kali.  Kemudian membacanya lagi dari awal, dan begitu seterusnya, sampai mencapai jumlah 70 x Ayat Kursi.
Diantara khasiatnya yang lain, jika anda akan menghadap pejabat/penguasa yang jahat atau hakim yang zhalim, sewaktu memasuki kantornya atau ruang kerjanya, bacalah Ayat Kursi, lalu disambung dengan membaca doa di bawah ini, dengan seizin Allah swt, maka mulut orang itu seakan-akan terkunci, tidak berkutik dan berani macam-macam, serta tidak akan berhasil melaksanakan rencana jahatnya. Berikut ini doanya :
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ, يَا بَدِيْعَ السَّمَاوَاتِ وَ اْلأَرْضِ, يَا ذَا الْجَلاَلِ وَ اْلإِكْرَامِ, أَسْأَلُكَ بِحَقِّ هَذِهِ اْلآيَةِ الْكَرِيْمَةِ وَ مَا فِيْهَا مِنَ اْلأَسْمَاءِ الْعَظِيْمَةِ اَنْ تُلْجِمَ فَاخُ عَنَّا وَ تُخْرِسَ لِسَانَهُ حَتَّى لاَ يَنْطِقُ اِلاَّ بِخَيْرٍ اَوْ يَصْمُتْ, خَيْرُكَ يَا هَذَا بَيْنَ عَيْنَيْكَ وَ شَرُّكَ تَحْتَ قَدَمَيْكَ.
Yaa Hayyu yaa Qayyuum, yaa Badii’as-samaawaati wal ardhi, yaa dzal jalaali wal ikraam. As-aluka bihaqqi haadzihil aayatil kariimati wamaa fiihaa minal asmaa-il ‘azhiimati an tuljima faahu ‘annaa, wa tukhrisa lisaanahuu hattaa laa yanthiqu illaa bikhairin au yashmut. Khairuka yaa haadza baina ‘ainaika wa syarruka tahta qadamaika.
Wahai Yang Maha Hidup lagi Yang Maha Berdiri sendiri (mengurusi makhluk-Nya), wahai Pencipta langit dan bumi, dan wahai Tuhan Yang memiliki keluhuran dan kemuliaan. Aku memohon kepada-Mu dengan perantaraan (Ayat Kursi) yang mulia ini dan rahasia yang tersembunyi di balik al-Asma-ul A’zham, kiranya Engkau mengendalikan mulutnya dariku dan menjaga (mengunci) lisannya sehingga tidak mampu berbicara kecuali yang baik-baik atau diam. Kebaikanmu, wahai orang (yang sedang aku hadapi ini), terbayang jelas di depan kedua matamu dan kejahatanmu berada (terinjak) di bawah kedua telapak kakimu.”
















3. Membaca :
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ . فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ .
Laqad jaa-akum rasuulun min anfusikum ‘aziizun ‘alaihimaa ‘anittum hariishun ‘alaikum bilmukminiina ra-uufurrahiim. Fa-in tawallaw faqul hasbiyalloohu laa ilaaha illaa huwa ‘alaihi tawakkaltu wa huwa rabbul-’arsyil-’azhiim.
Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu'min. Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: ‘Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki `Arsy yang agung’.” (QS at-Taubah,[9] : 128-129).
Menurut penjelasan para ulama salaf, kedua ayat yang dibaca setelah selesai shalat fardhu di atas sangat banyak fadhilahnya.

4. Membaca  Tasbih, Tahmid dan Takbir :

سُبْحَانَ الله ×33, الحَمْدُ لِلَّهِ ×33 ,  الله أكبر ×33 
Subhaanallooh (33 x); Al-hamdulillaah (33 x); Alloohu Akbar (33 x).
“Maha Suci Allah; Segala puji bagi Allah; Allah Maha Besar”.
Untuk menyempurnakan bilangan keseratusnya, hendaknya diteruskan dengan membaca dzikir :
لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
Laa ilaaha illalloohu wahdahuu laa syariika lah. Lahul mulku wa lahul-hamdu, wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir.
“Tiada tuhan selain Allah semata. Tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan puji. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang setiap selesai shalat fardhu membaca tasbih 33 x, tahmid 33 x, takbir 33 x dan menyempurnakan bilangan keseratusnya dengan bacaan Laa ilaaha illalloohu wahdahu...(sampai akhir), maka semua dosanya akan diampuni, sekalipun sebanyak buih di laut”. (HR Muslim).
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadis yang bersumber dari Abu Hurairah, dari Rasulullah saw bahwa orang yang membacanya seratus kali sehari, pahalanya seukur dengan memerdekakan sepuluh budak, dicatatkan seratus kebaikan, dihapuskan seratus kejelakan, dan dijaga dari gangguan syetan pada siang hari itu sampai sore.

5. Membaca :
  
 حَسْـبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيْلُ

Hasbunalloohu wa ni’mal wakiil  (sebanyak 20 s.d. 200 kali)
“Allah telah mencukupi kami. Dia sebaik-baik tempatku berserah diri”.

6.  Membaca :
اَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ  (20 – 200)
Astaghfirulloohal ‘azhiim  (dibaca 20 s.d 20 kali)
Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung

7. Membaca : 
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ المُلْكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ  (10 – 100 ×)
Laa ilaaha illalloohul-malikul haqqul mubiin.  (dibaca 10 x s.d. 100 x)
 Tiada tuhan selain Allah Yang Maha Merajai Kebenaran yang abadi”.
Catatan : Rasulullah saw mengatakan bahwa orang yang membacanya setiap hari seratus kali akan terbebas dari kemiskinan. (HRAbu Na’Imam, imam Malik dan ad-Dailami, dari Ali bin Abi Thalib).

8. Membaca :
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ.
Alloohumma shallialaa sayyidinaa Muhammad, waalaa aalihii wa shahbihii wa sallim. (dibaca 100 x s.d. 100 x)
Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam-Mu kepada junjungan kita, Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya”.

9. Membaca :
أَسْتَغْفِرُ الله العَظِيْم الّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الحَيُّ القَيُّوْمُ وَ أَتُوْبُ إِلَيْهِ 
Astaghfirulloohalazhiim. Alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaiih. (3 x)
Aku memohon maaf kepada Allah Yang Maha Agung, Dzat Yang tiada tuhan selain Dia, Yang Hidup Abadi lagi terus menerus mengurusi makhluk-Nya. Dan aku bertaubat kepada-Nya”.
Selain bacaan di atas, Rasulullah saw. melakukan, memerintahkan dan menambahkan bacaan dzikir berikut ini setiap selesai shalat maghrib dan subuh :

10. Membaca :
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
Laa ilaaha illalloohu wahdahuu laa syariika lah, lahul-mulku wa lahul-hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir.   (dibaca 10 x)
Tiada tuhan selain Allah semata. Tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan puji. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”.
Beliau saw mengatakan, bahwa orang yang membacanya, baginya akan dicatatkan sepuluh kebaikan, dihapuskan sepuluh kejelekan, diangkatkan derajatnya sepuluh kali lipat, dijaga (dari gangguan apa saja sejak waktu pagi/subuh) sampai sore hari, dan terjaga (sejak waktu sore/maghrib) sampai pagi hari. (HR At-Thabrani).

11. Membaca :
اللَّهُمَّ آجِرْنِي  مِنَ النَّارِ
Alloohumma aajirnii minannaar.  (dibaca 7 x)
Ya Allah! Lindungilah aku dari api neraka”.
Beliau saw menegaskan, “Jika Anda selesai shalat subuh, bacalah dzikir (seperti di atas) sebelum Anda berbicara. Sesungguhnya, jika Anda meninggal dunia pada hari itu, maka Allah akan melindungi Anda dari api neraka. Begitu juga jika Anda membacanya setelah shalat maghrib sebelum berbicara, lalu meninggal dunia pada malam harinya, maka Allah mencatatkan (suatu kebaikan) dan melindungimu dari api neraka”. (HR An-Nasai dan Abu Dawud).

11. Membaca :
سُبْحَانَ الله  وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ الله العَظِيْم  وَ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ.
Sub-haanalloohi wa bihamdihii, sub-haanalloohil ‘azhiim. Wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim.  (dibaca 3 x).
Mahasuci Allah dan dengan segala puji bagi-Nya. Mahasuci Allah Yang Maha Agung. Tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan (pertolongan) Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung”.
Beliau saw menegaskan, bahwa orang yang membacanya tiga kali sehabis shalat shubuh dan maghrib, maka Allah akan  melindunginya dari empat macam bencana, yakni  gila, penyakit lepra/kusta, tuli dan lumpuh.




=======================================
Sumber : Kitab "Khulashoh Syawariqul Anwar", karya Prof. DR. Sayyid Muhammad Alawi Abbas Al-Malikiy Al-Hasaniy.
Untuk selanjutnya, Kitab "Khulashoh Syawariqul Anwar" disingkat "KSA"


==============================

بسم الله الرحمن الرحيم.

Saya izinkan dan ijazahkan kepada siapa saja yang menginginkan hizib atau dzikir & doa ini untuk diamalkan, di-download, di-share, diperbanyak, dicetak atau disebarluaskan dalam rangka untuk taqorrub & لابتغاء مرضات الله. 

Semoga ada berkah dan manfaatnya, لي ولكم ولاهل بيتي وذرياتي

نسال الله بها العفو و  العافية، والبركة، والقبول، وتيسير الارزاق والامور، ولدفع البلاء والوباء، وخيري الدنيا والاخرة 

=======================




76. DOA HIZIB NAWAWI (KSA - 10) *


بسم الله الرحمن الرحيم.

Saya izinkan dan ijazahkan kepada siapa saja yang menginginkan hizib atau dzikir & doa ini untuk diamalkan, di-download, di-share, diperbanyak, dicetak atau disebarluaskan dalam rangka untuk taqorrub & لابتغاء مرضات الله. 

Semoga ada berkah dan manfaatnya, لي ولكم ولاهل بيتي وذرياتي

نسال الله بها العفو و  العافية، والبركة، والقبول، وتيسير الارزاق والامور، ولدفع البلاء والوباء، وخيري الدنيا والاخرة 

=======================




بِسْمِ اللَّهِ اَلله أَكْبَرُ أَقُولُ عَلَى نَفْسِى وَعَلَى دِيْنِى وَعَلَى أَهْلِى وَعَلَى أَوْلاَدِى وَعَلَى مَالِى وَعَلَى أَصْحَابِى وَعَلَى أَدْيَانِهِمْ وَعَلَى أَمْوَالِهِمْ أَلْفَ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ.
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Bismillaahi Alloo-hu Akbar aquulu ‘alaa nafsii wa ‘alaa diinii wa’alaa ahlii, wa’alaa aulaadii, wa’alaa maalii, wa’alaa ash-haabii, wa’alaa adyaanihim, wa’alaa amwalihim, alfa laa haula walaa quwwata illaa billahil ‘aliyyil ‘azhiim. 
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.Dengan menyebut nama Allah; Allah Maha Besar. Aku berkata atas diriku, agamaku, keluargaku, anak-anakku, hartaku, dan sahabat-sahabatku beserta agama mereka dan harta benda mereka, seribu ‘laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyilazhiim’ (Tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung).

بِسْمِ اللَّهِ اَللهُ أَكْبَرُ أَقُوْلُ عَلَى نَفْسِى وَعَلَى دِيْنِىْ وَعَلَى أَهْلِى وَعَلَى أَوْلاَدِيْ وَعَلَى مَالِى وَعَلَى أَصْحَابِى وَعَلَى أَدْيَانِهِمْ وَعَلَى أَمْوَالِهِمْ أَلْفَ أَلْفِ أَلْفِ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ.
Bismillaahi Alloohu akbar, Alloohu akbar, aquulu ‘alaa nafsii wa’alaa diinii wa’alaa ahlii, wa’alaa aulaadii, wa’alaa maalii, wa’alaa ash-haabii, wa’alaa adyaanihim, wa’alaa amwaalihim alfa alfi laa haula walaa quwwata illaa billahil ‘aliyyil ‘azhiim. 

Dengan menyebut nama Allah; Allah Maha Besar; Allah Maha Besar. Aku berkata atas diriku, agamaku, keluargaku, anak-anakku, hartaku, dan sahabat-sahabatku beserta agama mereka dan harta benda mereka, sejuta ‘laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyilazhiim’. 

بِسْمِ اللَّهِ وَبِاللهِ وَمِنَ اللَّهِ وَإلَى اللَّهِ وَعَلَى اللَّهِ وَفِى اللَّهِ وَ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ.
Bismillaahi, waminalloohi, wa ilaloohi, wa’alalloo-hi, wafillaahi, wa laa haula walaa quwwata illaa billahil ‘aliyyil ‘azhiim.
Dengan menyebut nama Allah; dengan Allah; dari Allah; kepada Allah; atas Allah; dan didalam Allah; serta tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.


بِسْمِ اللَّهِ عَلَى دِيْنِى وَعَلَى نَفْسِى, بِسْمِ اللَّهِ عَلَى مَالِى وَعَلَى أَهْلِى وَعَلَى أَوْلاَدِى وَعَلَى أَصْحَابِى. بِسْمِ اللَّهِ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ أَعْطَانِيْهِ رَبِّى.
Bismillaahi  ‘alaa diinii wa’alaa nafsii. Bismillaahi ’alaa maalii wa’alaa ahlii, wa’alaa aulaadii, wa ’alaa ash-haabii. Bismillaahi ‘alaa kulli syai-in a’thaaniihi rabbii.
Dengan menyebut nama Allah atas agamaku dan diriku. Dengan menyebut nama Allah atas harta bendaku, keluargaku, anak-anakku dan para saha-batku. Dengan menyebut nama Allah atas segala sesuatu yang diberikan Tuhanku kepadaku.

بِسْمِ اللَّهِ رَبِّ السَّمَوَاتِ السَّبْعِ, وَ رَبِّ اْلأَرَضِيْنَ السَّبْعِ, وَ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ,
Bismillaahi rabbis samaawaatis sab’i, wa rabbil ardhiinas sab’i, warabbil ‘arsyil ‘azhiim.
Dengan menyebut nama Allah, Tuhan Penguasa langit tujuh lapis, Tuhan Penguasa bumi lapis tujuh, Tuhan Penguasa ‘arasy yang agung.

بِسْمِ اللهِ الَّذِي   لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْئٌ فِي اْلأَ رْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ  وَ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ (3×).
Bismillaahil-ladzii laa yadhurru ma’asmihii syai-un fil ardhi walaa fis samaa-i wahuwas samii’ul ‘aliim (Dibaca 3 x). 
Dengan menyebut nama Allah Yang tidak akan berbahaya bersama Nama-Nya sesuatu pun di bumi dan tidak pula di langit. Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.


بِسْمِ اللهِ خَيْرِ اْلأَسْمَاءِ فِي اْلأَ رْضِ وَفِى السَّمَاءِ,
Bismillaahi khairil asmaa-i fil ardhi wafis samaa-i.
Dengan menyebut nama Allah, sebaik-baik Asma’ di bumi dan di langit.

بِسْمِ الله أَفْتَتِحُ وَبِهِ أَخْتَتِمُ اللّهَ اللّهَ اللّهَ رَبِّى لاَ أُشْرِكَ بِهِ أَحَدًا, اللّهُ اللّهُ اللّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ  هُوَ.  اللّهُ اللّهُ اللّهُ أَعَزُّ وَأَجَلُّ وَأَكْبَرُ مِمَّا أَخَافُ وَأَحْذَرُ (3×).
Bismillaahi aftatihu wabihii akhtatimu. Allooh, Allooh, Allooh, rabbii laa usyriku bihii ahadan. Allooh, Allooh, Allooh, laa ilaaha illaa huu. Allooh, Allooh, Allooh, a’azzu wa ajallu wa akbaru mimmaa akhaafu wa ahdzar (Dibaca 3 x).
Dengan menyebut nama Allah aku memulai, dan Dengan menyebut nama Allah aku mengakhiri. Allah, Allah, Allah, Tuhanku, tiada sekutu bagi-Nya. Allah, Allah, Allah, tiada tuhan selain Dia. Allah, Allah, Allah,Yang Maha Mulia, Maha Agung dan Maha Besar dari apa saja yang aku takuti dan aku khawatiri.











اللّهُمَّ إِنِّى  َأَعُوذُبِكَ  مِنْ شَرِّ نَفْسِى وَ مِنْ شَرِّ غَيْرِى, مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ رَبِّى, بِكَ اللّهُمَّ أَخْتَرِزُ مِنْهُمْ, وَ بِكَ اللّهُمَّ أَدْرَأُ فِى نُحُورِهِمْ, وَ بِكَ اللّهُمَّ َأَعُوذُ مِنْ شُرُورِهِمْ وَأَسْتَكْفِيْكَ إيَِّاهُمْ وَاُقَدِّمُ بَيْنَ يَدَيِّ وَأَيْدِيْهِمْ وَأَيْدِي مَنْ أَحَاطَتْهُ عِنَايَتِى وَشَمِلَتْهُ إِحَاطَتِى.
Alloohumma innii a’uudzu bika min syarri nafsii, wa min syarri ghairii, min syarri maa khalaqa rabbii. Alloohumma ahtarizu min-hum, wabi-kalloohumma adra-u fii nuhuurihim, wabikalloo-humma a’uudzu min syuruurihim, wa astakfiika iyyaahum, wa uqaddimu baina yadayya wa aidiihim wa aidi man ahaathat-hu ‘inaayatii, wa syamilat-hu ihaathatii.
Ya Allah! Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan diriku, keburukan selainku, keburukan apa saja yang diciptakan Tuhanku.
Dengan-Mu, Ya Allah, aku memohon perlindungan dari mereka. Dengan-Mu, Ya Allah, aku menolak  pada leher mereka. Dengan-Mu, Ya Allah, aku berlindung dari kejahatan mereka, aku memohon kiranya Engkau mengatasi mereka, aku haturkan di hadapanku, di hadapan mereka, di hadapan orang yang diliputi oleh pertolonganku.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ. اللَّهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ. (3×).
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Qul huwalloohu ahad, Alloohus-shamad, lam yalid walam yuulad, walam yakun lahuu kufuwan ahad (Dibaca 3 x).
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia" (QS al-Ikhlash : 1-4).

وَمِثْلُ ذَلِكَ عَنْ يَمِيْنِى وَأَيْمَانِهِمْ, وَمِثْلُ ذَلِكَ عَنْ شِمَالِى وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ, وَمِثْلُ ذَلِكَ أَمَامِى وَأَمَامَهُمْ, وَمِثْلُ ذَلِكَ مِنْ خَلْفِى وَمِنْ خَلْفِهِمْ, وَمِثْلُ ذَلِكَ مِنْ فَوْقِى وَمِنْ فَوْقِهِمْ, وَمِثْلُ ذَلِكَ مِنْ تَحْتِى وَ مِنْ تَحْتِهِمْ, وَمِثْلُ ذَلِكَ محُِيْطٌ بِى وَبِهِمْ, وَبِمَا أَحَطْنَابِهِ.
Wamitslu dzaalika ‘an yamiinii wa aimaanihim, wamitslu dzaalika ‘an syimaalii wa ‘an syamaa-ilihim, wamitslu dzaalika amaamii wa amaa-mahum, wamitslu dzaalika min khalfii wamin khalfihim, wamitslu dzaalika min fauqii wamin fauqihim, wamitslu dzaalika min tahtii wamin tahtihim, wamitslu dzaalika muhiithun bii wa bihim, wabimaa ahath-naa bihi.    
Dan seperti itu dari arah kananku dan kanan mereka; seperti itu dari arah kiriku dan kiri mereka; seperti itu dari arah depanku dan depan mereka; seperti itu dari arah belakangku dan belakang mereka; seperti itu dari arah atasku dan atas mereka;   seperti itu dari arah bawahku dan bawah mereka. Dan seperti itu yang akrab denganku, dengan mereka, dan dengan apa saja yang aku akrab dengannya.

اللّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ لِى وَلَهُمْ مِنْ خَيْرِكَ بِخَيْرِكَ الَّذِى لاَ يَمْلِكُهُ غَيْرُكَ, اللّهُمَّ اجْعَلْنِى وَ إيَّاهُمْ فِى حِفْظِكَ وَعِيَاذِكَ وَعِيَالِكَ وَجِوَارِكَ وَأَمْنِكَ وَأَمَانَتِكَ وَحِزْبِكَ وَحِرْزِكَ وَكَنَفِكَ وَسِتْرِكَ وَلُطْفِكَ وَمِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَسُلْطَانٍ, وَإِنْسٍ وَجَانٍّ, وَبَاغٍ وَحَاسِدٍ, وَسَبُعٍ وَحَيَّةٍ وَعَقْرَبٍ, وَمِنْ شَرِّ كُلِّ دَابَّةٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا إِنَّ رَبىِّ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ,
Alloohumma innii as-aluka lii walahum min khoirika bikhoirikalladzii laa yamlikuhuu ghoiruka.  Alloohummaj’al-nii wa iyyaahum fii hifzhika wa ‘iyadzika wa ‘iyaalika wa jiwaarika, wa amnika wa amaana-tika, wa hizbika wa hirzika, wa kanafika wa sitrika wa luthfika, min kulli syaithaanin wa sulthaanin, wa insin wa jaannin, wa baaghin wa haasidin, wa sabu’in wa hayyatin wa ‘aqrabin, wamin syarri kulli daabbatin, Anta aakhidzun binaashiyatihaa, inna rabbii ‘alaa shiraathim-mustaqiim.
Ya Allah! Aku memohon kepada-Mu, untukku dan untuk mereka, kebaikan-Mu dengan kebaikan-Mu yang tiada mampu melikinya selain Engkau.
Ya Allah! Jadikanlah aku dan mereka selalu dalam pemeliharaan-Mu, perlindungan-Mu, keluar besar-Mu, tetangga-Mu, keamanan-Mu, amanah-Mu, golo-ngan-Mu, benteng perlindungan-Mu, naungan perlindungan-Mu, tirai-Mu dan sifat lemah lembut-Mu, dari semua syetan dan penguasa (zhalim), dari manusia dan jin, dari orang yang durjana dan hasud, binatang buas dan ular serta kalajengking, dan dari kejahatan semua yang melata di bumi yang ubun-ubunnya berada didalam genggaman-Mu. Sesung-guhnya Tuhanku berada di atas jalan yang lurus.

حَسْبِيَ الرَّبُّ مِنَ الْمَرْبُوبِيْنَ, حَسْبِيَ الْخَالِقُ مِنَ الْمَخْلُوقِيْنَ, حَسْبِيَ الرَّازِقُ مِنَ الْمَرْزُوقِيْنَ, حَسْبِيَ السَّاتِرُ مِنَ الْمَسْتُورِيْنَ, حَسْبِيَ الناصِرُ مِنَ الْمَنْصُورِيْنَ, حَسْبِيَ القَاهِرُ مِنَ الْمَقْهُورِيْنَ, حَسْبِيَ الَّذِى هُوَحَسْبِي, حَسْبِيَ مَنْ لَمْ يَزَلْ حَسْبِي, حَسْبِيَ اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ, حَسْبِيَ اللهُ مِنْ جَمِيْعِ خَلْقِهِ.
Hasbiyar-rabbu minal marbuubiin. Hasbiyal khaa-liqu minal makhluqiin. Hasbiyar-razzaaqu minal marzuuqiin. Hasbiyas-Saatiru minal mas-tuuriin. Hasbiyan-naashiru minal manshuuriin. Hasbiyal qaahiru minal maqhuuriin. Hasbi-yalladzii huwa hasbii. Hasbii man lam yazal hasbii. Hasbiyalloohu wa ni’mal wakiil. Hasbiyalloohu min jamii’i khalqihi. 
Cukuplah bagiku ‘Al-Khaliq’ (Tuhan Maha Pen-cipta) sebagai penolongku daripada semua makhluk. Cukuplah bagiku ‘Al-Razzaq’ (TuhanMaha Pemberi rizki) sebagai penolongku daripada semua makhluk yang diberi rizki. Cukuplah bagiku ‘As-Satir’ (Tuhan Yang Menutupi) sebagai penolongku daripada semua makhluk yang ditutupi-Nya. Cukuplah bagiku ‘Al-Nashir’ (Tuhan Penolong) yang menolongku daripada semua makhluk yang diberi pertolongan. Cukuplah bagiku ‘Al-Qahir’ (Tuhan Yang Perkasa) sebagai penolongku daripada semua makhluk yang ditaklukkan-Nya. Cukuplah bagiku Tuhan sebagai penolongku Yang Dia adalah Pencukupku. Cukuplah bagiku Tuhan sebagai Penolongku Yang Dia senantiasa mencukupiku.  Cukuplah Allah menjadi Penolongku dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung. Cukuplah Allah menjadi Penolongku dari seluruh makhluk-Nya












إِنَّ وَلِيِّيَ اللَّهُ الَّذِي نَزَّلَ الْكِتَابَ وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِينَ. وَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْءَانَ جَعَلْنَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ الَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ بِالْلاَخِرَةِ حِجَابًا مَسْتُورًا. وَجَعَلْنَا عَلَى قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَنْ يَفْقَهُوهُ وَفِي ءَاذَانِهِمْ وَقْرًا وَإِذَا ذَكَرْتَ رَبَّكَ فِي الْقُرْءَانِ وَحْدَهُ وَلَّوْا عَلَى أَدْبَارِهِمْ نُفُورًا.
Inna waliyyiyalloohul-ladzii nazzalal kitaaba wahuwa yatawallas-shaalihiin. Wa idzaa qara`tal qur-aana ja’alnaa bainaka wabainalladziina laa yukminuuna bil aakhirati hijaabam-mastuuraa. Waja’alnaa ‘alaa quluubi-him akinnatan an yafqahuuhu wafii aadzaanihim waqraa. Wa idzaa dzakarta rabbika fil qur-aani wahdahuu wallau ‘alaa adbaarihim nufuuraa.
Sesungguhnya pelindungku ialah Allah yang telah menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) dan Dia melindungi orang-orang yang saleh.(QS a-A’raf : 196)
Dan apabila kamu membaca Al Qur'an niscaya Kami adakan antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, suatu dinding yang tertutup. dan Kami adakan tutupan di atas hati mereka dan sumbatan di telinga mereka, agar mereka tidak dapat memahaminya. Dan apabila kamu menyebut Tuhanmu saja dalam Al Qur'an, niscaya mereka berpaling ke belakang karena bencinya.(QS al-Isra’ : 45-56)


فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ (7×).
Fa in tawallau faqul hasbiyalloohu laa ilaaha illaa huwa ‘alaihi tawakkaltu wahuwa rabbul ‘arsyil ‘azhiim (Dibaca 7 x)
Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki `Arsy yang agung" (QS at-Taubah : 129).

وَ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ. وَصَلىَّ اللهُ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Walaa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim. Washallalloohu ‘alaa syyidinaa muham-madinin-nabiyyil ummiyyi wa’alaa aalihii washah-bihii wasallam.
Tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.
Semoga Allah melimpahkan rahmat ta’zhim dan kesejahteraan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad, Nabi yang ‘Ummi’ (buta huruf), beserta keluarga dan para sahabatnya. 


Selanjutnya menghembuskan nafas tanpa berludah ke arah kanan tiga kali, arah kiri tiga kali, arah depan tiga kali, arah belakang tiga kali, lalu diteruskan membaca doa wirid berikut ini :
خَبَأْتُ نَفْسِى فِى خَزَائِنِ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ, أَقْفَالُهَا ثِقَتِى بِاللهِ, مَفَاتِيْحُهَا لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ,
Khaba’tu nafsii fii khazaa-ini bismillaahir-rah-maanir-rahiim. Aqfaaluhaa tsiqatii billaah. Mafaatiihuhaa laa haula walaa quwwata illaa billaah.
“Aku sembunyikan diriku didalam gudang simpanan ‘Bismillaahirrah-maanirrahiim’. Grendel (kuncinya) adalah ‘Kepercayaanku pada Allah’. Kunci pembu-kanya adalah ‘Laa haula walaa quwwata illaa billaah’.

أُدَافِعُ بِكَ اللّهُمَّ عَنْ نَفْسِى مَاأُطِيْقُ وَ مَالاَ أُطِيْقُ, لاَطَاقَةَ لِمَخْلُوقٍ مَعَ قُدْرَةِ الْخَالِقِ, حَسْبِيَ اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيْلُ, بِخَفِيِّ لُطْفِ اللهِ, بِلَطِيْفِ صُنْعِ اللهِ, بِجَمِيْلِ سِتْرِ الله, دَخَلْتُ فِى كَنَفِ اللهِ, تَشَفَّعْتُ بِسَيِّدِنَا رَسُولِ اللهِ, تَحَصَّنْتُ بِأَسْمَاءِ الله, آمَنْتُ بِالله, تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ, إدَّخَرْتُ اللهَ لِكُلِّ شِدَّةٍ.
Udaafi’u bikalloohumma ‘an nafsii maa uthiiqu wamaa laa uthiiqu, laa thaaqata limakh-luuqin ma’a qudratil khaaliq. Hasbiyalloohu wa ni’mal wakiil. Bikhafiyyi luthfillaah, bilathiifi shun’illaah, bijamiili sitrillaah. Dakhaltu fii kanafillaah, tasyaffa’tu bisayyidinaa rasuulillaah, tahash-shantu bi-asmaa-illaah, aamantu billaah, tawakkaltu ‘alallooh, iddakhartullooha likulli syiddah. 
Aku melindungi diriku dengan perantaran-Mu, Ya Allah, apa yang aku mampu dan apa yang aku tidak mampu. Tiada kemampuan bagi makhluk berha-dapan dengan kekuasaan Al-Khaliq. Cukuplah Allah sebagai penolongku dan Dia sebaik-baik Pelindung. Berkat rahasia kelemahlembutan Allah, berkat kelemahlembutan penciptaan Allah, dan berkat kein-dahan tirai Allah, aku masuk kedalam perlindungan / naungan Allah; aku memohon syafaat junjungan kita Rasulullah; aku berlindung dengan Asma’ Allah; aku beriman kepada Allah; aku bertawakkal kepada Allah, dan aku memohon perlindungan Allah setiap menga-lami kesempitan.

اللّهُمَّ يَامَنْ إِسْمُهُ مَحْبُوبٌ, وَوَجْهُهُ مَطْلُوبٌ, إِكْفِنِى مَا قَلْبِى مِنْهُ مَرْهُوبٌ, أََنْتَ غَالِبٌ غَيرُ مَغْلُوبٍ, وَصَلىَّ الله عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. حَسْبِيَ اللهَ وَنِعْمَ الوَكِيْلُ
Alloohumma yaa man ismuhuu mahbuub, wa waj-huhuu mathluub. Ikfinii maa qalbii min-hu mar-huub, Anta ghaalibun ghairu maghluub.  Washal-lalloohualaa sayyidinaa muhammadin wa aalihii washahbihii wasallam. Hasbiyalloohu wani’mal wakiil.
Ya Allah, wahai Tuhan yang Nama-Nya dicintai dan ‘Wajah-Nya’ selalu dicari, cukupilah aku (dari) sesuatu yang darinya menakutkan hatiku. Engkau Tuhan Yang Mengalahkan, tana pernah terkalahkan.
Semoga Allah melimpahkan rahmat ta’zhim dan kesejahteraan kepada junjungan kita, Nabi Muham-mad, beserta keluarga dan para sahabatnya. Cukuplah Allah sebagai penolongku dan Dia sebaik-baik Pelindung.

___________________________________________

 *) Teks doa diambil dari kitab asli berbahasa arab "Khulashoh Syawariq al-Anwar" (KSA), tulisan DR. Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki al-Hasani


Doa Memulai dan Mengakhiri Belajar – (199)

    a. Memulai Belajar dengan membaca :   رَضِيْتُ بِاللَّهِ رَبًّا, وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا, وَبِمُحَمَّدٍ نَبِـيًّا   وَرَسُوْلاً. ...