Sabtu, Juni 10, 2017

DO'A NABI ADAM A.S - [143]






(Kalimat Taubat yang diberikan oleh Allah)


رَبَّنَا ظَلَمۡنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمۡ تَغۡفِرۡ لَنَا وَتَرۡحَمۡنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ


Artinya : "Ya Tuhan kami, kami Telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya Pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi. (Ar-Araaf [7] : 23)


Allah menciptakan Adam dari berbagai unsur tanah, termasuk tanah liat yang lengket lagi baik dan tanah lumpuh yang hitam. Dia memerintahkan malaikat untuk mengambil tanah tersebut di bumi. Kemudian tanah itu mulai dibentuk  pada hari jum'at dengan bentuk yang sempurna. Tanah yang sudah berbentuk tubuh itu diberikan berlalu sampai masa empat puluh tahun, sehingga ia menjadi kering seperti tembikar, sebagimana firman Allah :

خَلَقَ ٱلۡإِنسَٰنَ مِن صَلۡصَٰلٖ كَٱلۡفَخَّارِ
Artinya : “Dia Menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar”. (Ar-Rahman [55] : 14)
         
Setelah itu Allah meniupkan ruh padanya, mulai dari bagian kepala. Setiap bagian yang dialiri ruh, maka bagian yang asalnya berupa tanah kering itu berubah menjadi daging, tulang dan darah serta unsur-unsur tubuh yang lain. Setelah itu genap mengalir ke seluruh tubuh secara sempurna, maka Adan bersin, dan Allah mengilhamkan padanya untuk mengucapkan Alhamdulillahi robbil alamin (Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alama). Lalu Allah menjawab dengan firman-Nya : Yarhamukallah (Kiranya Allah merehmati kamu).
Allah berfirman kepada para malaikat, termasuk di dalamnya adalah iblis : "Sujudlah kalian kepada Adam". Mereka semua bersujud kecuali Iblis, ia membangkang dan menyembongkan diri.

قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسۡجُدَ إِذۡ أَمَرۡتُكَۖ قَالَ أَنَا۠ خَيۡر مِّنۡهُ خَلَقۡتَنِي مِن نَّارٖ وَخَلَقۡتَهُۥ مِن طِينٖ
Artinya : Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" menjawab Iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah". ( Al-Araaf [7] : 12 )

قَالَ فَٱهۡبِطۡ مِنۡهَا فَمَا يَكُونُ لَكَ أَن تَتَكَبَّرَ فِيهَا فَٱخۡرُجۡ إِنَّكَ مِنَ ٱلصَّٰغِرِينَ ١٣ قَالَ أَنظِرۡنِيٓ إِلَىٰ يَوۡمِ يُبۡعَثُونَ ١٤  قَالَ إِنَّكَ مِنَ ٱلۡمُنظَرِينَ ١٥
Artinya : Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; Karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, Maka keluarlah, Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina". Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan"..Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh.".  . ( Al-Araaf [7] :13-15).

Maksudnya: “Janganlah saya dan anak cucu saya dimatikan sampai hari kiamat, sehingga saya berkesempatan menggoda Adam dan anak cucunya”

قَالَ فَبِمَآ أَغۡوَيۡتَنِي لَأَقۡعُدَنَّ لَهُمۡ صِرَٰطَكَ ٱلۡمُسۡتَقِيمَ ١٦ ثُمَّ لَأٓتِيَنَّهُم مِّنۢ بَيۡنِ أَيۡدِيهِمۡ وَمِنۡ خَلۡفِهِمۡ وَعَنۡ أَيۡمَٰنِهِمۡ وَعَن شَمَآئِلِهِمۡۖ وَلَا تَجِدُ أَكۡثَرَهُمۡ شَٰكِرِينَ ١٧

Artinya : “Iblis menjawab: "Karena Engkau Telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). ( Al-Araaf [7] :16-17)












Iblis adalah sebangsa jin yang termasuk dalam kalangan malaikat, nama aslinya adalah al-Harits atau Azazil. Menurut An-Nuqos, iblis mendapat gelar Abu Kardus. Berbeda dengan malaikat dalam hal penciptaannya, kalau malaikat diciptakan dari ahaya sedang iblis diciptakan dari nyala (lidah) api.
Sejak itu iblis bersumpah akan menghalangi manusia dari jalan Allah, ia mendatangi Adam dan anak cucunya dari segala arah untuk menyesatkannya. Dan permintaan iblis agar ditangguhkan kematiannya sampai hari kiamat-pun dikabulkan oleh Allah, sementara anak keturunannya terus berkembang biak, sehingga ada yang mengatakan, bahwa dizaman kita sekarang ini, untuk satu manusia akan digoda dan dirayu tidak kurang oleh sepuluh ribu setan. Di mata ada setan, di hidung ada setan, di mulut ada setan, di telinga ada setan, di hati, di otak, di tangan dan kaki serta di setiap ujung rambut. Bahkan Rasulullah SAW mengisyaratkan bahwa setiap aliran darah dalam bentuk manusia menjadi lalu lintas setan.
Adam dan istrinya disuruh oleh Allah menetap di surga dan dipersilakan memakan apa saja dari berbagai makanan dan buah-buahan sesuka hatinya, kecuali satu pohon yang buahnya dilarang untuk dimakan. Padahal posisi Adam dengan pohon itu sangat dekat. Hal inilah yang dilihat oleh iblis sebagai suatu kesempatan yang tidak boleh disia-siakan untuk menyesatkan Adam dan istrinya.
Iblis kemudian menyamar sebagai seorang penasehat yang bijak. Dengan tutur kata dan kalimat yang meyakinkan, ia berkata kepada Adam dan istrinya : Allah tidak menghendaki engkau berdua menjadi malaikat yang suci. Allah tidak ingin pula engkau kekal di dalam surga. Karena itu Allah melarang kamu memakan buah pohon ini. Sesungguhnya saya termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu”.
Makna dari rayuan iblis tersebut adalah bahwa jika Adam dan istrinya memakan buah itu, keduanya akan berubah menjadi malaikat dan hidup kekal di surga.
Terbuai oleh nasehat dan rayuan iblis, kedauanya lupa pada larangan Allah. Baru saja kedua mencicipi buah itu, tanggallah (lepaslah) pakaiannya dan tampaklah auratnya, sehingga keduanya mengambil daun-daun di surga untuk menutupi auratnya dan bersembunyi di balik pohon karena malu kepada Allah.
          Allah menyeru mereka :

وَنَادَىٰهُمَا رَبُّهُمَآ أَلَمۡ أَنۡهَكُمَا عَن تِلۡكُمَا ٱلشَّجَرَةِ وَأَقُل لَّكُمَآ إِنَّ ٱلشَّيۡطَٰنَ لَكُمَا عَدُوّٞ مُّبِينٞ

Artinya : "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu, sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?" ( Al-Araaf [7] :22 )

Kami (Allah) berfirman : " Turunlah kalian dari surga bersama-sama." Ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud “bersama-sama” adalah Nabi Adam, Hawa dan Iblis. Mereka secara bersama-sama dikeluarkan dari surga. Sebagaian ulama tafsir ada yang menyebutkan tempat-tempat di mana mereka diturunkan di bumi ini, berdasarkan bebarapa riwayat antara lain, hadist dari Abu Huroirah r.adan hadist dariIbnu Umar r.a yang diriwayatkan oleh Thobrani, Abu Nua'im dan Ibnu Aakir, bahwa Rasullah SAW bersabda :

" Adam a.s turun di India "

Sedangkan Ibu Hawa turun di Jiddah, sesuai dengan maknanya, Jiddah berarti "nenek". Karena tempat turunnya terpisah amat jauh, maka keduanya saling mencari selama bertahun-tahun, dan akhirnya Allah mempertemukan keduanya di Jabal Rohmah (Wilayah Arofah).
Atas kelaliannya, tergiur oleh bujukan dan rayuan iblis, Adam dan Hawa menyesal dan memohon ampun kepada Allah.
As-Saddi, Al-Aufi, Said Ibnu Jubair dan Said Ibnu Ma'bad meriwayatkan dari Ibnu Abbas yang dinilai shohih oleh Imam Hakim, tentang dialog Nabi Adam a.s dengan Allah :

Adam    :   "Wahai Tuhanku, bukankah engkau telah menciptakan diriku dengan tangan kekuasaan-Mu sendiri ?"
Allah     :  Memang Benar”
Adam    :   Dan engkau telah meniupkan sebagian roh (ciptaan)-Mu kepadaku ?”
Allah     :   Memang Benar”
Adam    :   “Dan ketika aku bersin, engkau mengucapkan Yarhamukallah, sedang rahmat-Mu mendahului murka-Mu.
Allah     :   Memang Benar”
Adam    :   “Dan engkau telah memastikan terhadap diriku bahwa aku akan melakukan hal ini ?”
Allah     :   Memang Benar”
Adam    :   “Bagaimana jika aku bertobat. Apakah engkau akan mengembalikan diriku ke dalam urge?”
Allah     :   “Ya”

Allah memberikan beberapa kalimat :

فَتَلَقَّىٰٓ ءَادَمُ مِن رَّبِّهِۦ كَلِمَٰتٖ فَتَابَ عَلَيۡهِۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ ٣٧
 
Artinya: Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, Maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (Al-Baqarah [2]  : 37 )

Abu Ja'far Ar-Razi meriwayatkan dari Ar-Robi Ibnu Anas dari Abu Aliyah sehubungan dengan makna ayat diatas, bahwa termasuk dalam pengertian beberapa kalimat adalah d'a Adam a.s

رَبَّنَا ظَلَمۡنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمۡ تَغۡفِرۡ لَنَا وَتَرۡحَمۡنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ
Artinya: "Ya Tuhan kami, kami Telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya Pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi. (Ar-Araaf [7] : 23)

Jibril membimbing Adam a.s ke Baitullah (ka'bah) dan mengajari manasik di sana. Di depan Baitullah itulah taubatnya Adam a.s diterima oleh Allah SWT. Jibril melanjutkan bimbingan manasik haji sampai di Arafah.

Setelah wafat, Nabi Adam a.s dimakamkan di tepi Jabal Qubais




Jumat, Mei 19, 2017

DOA NABI ZAKARIYA : Mohon Anak Keturunan Yang Baik - [142]






رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً, إِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءِ (سورة أل عمران: 38).

 Artinya:
"Ya Tuhanku, berilah Aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa". QS Ali


SEJARAH DOA

Salah satu surat dalam Al-Quran ada yang diberi nama surat Ali Imran, artinya :" Keluarga Imran". Dikisahkan bahwa Hannah (istri Imran) telah bernazar kepada Allah jika ia dikaruniai anak maka anaknya itu akan diserahkan ke Baitul Maqdis untuk mengabdi kepada Allah sepanjang hidupnya".

ketika ia benar telah dikaruniai seorang anak oleh Allah yang diberi nama Maryam maka iapun
melaksanakan nazarnya, menyerahkan pengasuhan anaknya itu ke Baitul maqdis. Dua puluh sembilan ulama, termasuk Nabi Zakaria a.s, yang ada di Baitul maqdis saling berebut untuk dapat mengasuh maryam apalagi mereka mengetahui bahwa maryam adalah anak dari Imron bin Ma'an, dan seluruh putra putra ma'an menjadi ulama - ulam basar di kalangan bani Isroil. Merekapun mengetahui bahwa Maryam  adalah anak yatim kkarena ayahnya, Imron telah wafat ketika ia masih dalam kandungan.

Begitu sengitnya perebutan yang terjadi terhadp maryam, maka mereka sepakt untuk dilakukan undian diantara dua puluh sembilan ulama itu, dengan cara; melemparkan pena ke sungai urdun, dekat baitul Maqdis. Pada zaman itu semua pena terbuat dari besi. Siapa yang pena-nya tidak tenggelam (terapung) maka dia lah yang berhak mengasuh maryam. Ternyata semua pena tenggelam, kecuali miliknya nabi Zakaria a.s.. maka diserahkanlah Maryam kepada Nabi Zakaria a.s., untuk diamanahi sebagai pengasuhnya.

Usia nabi Zakaria pasa saat itu telah mencapai 120 tahun sedang istri beliau, isya' telah mencapai usia 98 tahun, namun keduanya belum dikaruniai seorang anak-pun. hal inilah yang membuat nabi Zakaria a.s. gelisah dan khawatir, kalau dirinya tidaqk punya pewaris (generasi) yang dapat melanjutkan perjuangannya. Sungguh-pun demikian,beliau tidak pernah putus asa dalam berdo'a dan memohon kepada Allah agar dikaruniai putra, lebih-lebih ketika beliau menyaksikan sendiri keajaibankeajaiban yang luar biasa yang terjadi pada diri maryam, anak asuhnya itu. ketika beliau menyiapkan makanan ke kamar maryam, ternyata di kamar itu sudah ada makanan dan buah- buahan, padahal tidak ada seorang manusiapun yang dapat masuk ke kamar maraym selain beliau, apalagi buah-buahan yang ada itu tidak pada musimnya. Ada anggur,padahal pada saat itu tidak  musimnya buah anggur. Ada pula buah-buahan yang di daerah sekitar situ tidak ada. beliau bertanya:
"Wahai maryam, dari mana semua ini?". maryam menjawab:" Ini semua dari Allah".

kejadian-kejadian yang luar biasa , yang beliau saksikan ini membuat beliau semakin bersemangat dalam berdo'a dan berharap kepada Allah. Dan semakin yakin bahwa sesuatu yang mustahil bisa terjadi bagi manusia,namun bagi Allah sangat mudah bisa terjadi. Diusianya yang sudah lanjut, bisa saja Allah memberikan karunia seorang putra, maka beliaupun sering berdo'a di Mihrobnya:

رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً, إِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءِ

"Ya Tuhanku, berilah Aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa".













Sampailah saatnya ketika beliau sedang berdiri dalam sholat di mihrobnya, malaikat utusan Allah datang menyampaikan berita dan berseru:"Sesungguhnya Allah menggembirakan engkau dengan kelahiran seorang putra yang bernama Yahya".
Bukan karena Nabi Zakaria a.s. tidak percaya kalau Allah bisa berbuat apa saja menurut kehendak-Nya,karena beliau yakin betul bahwa yang mustahil bagi manusia, tidak mustahil bagi Allah.Bukan pula karena Nabi Zakaria a.s. menolak dikaruniai anak, karena beliau sendiri yang sangat mengharapkan punya anak. Tetapi karena kegembiraan yang sangat luar biasa setelah beliau mendengar berita tersebut, yang membuat beliau dalam posisi antara percaya dan tidak,sehingga terlontar suatu pertanyaan dari lisan beliau:"Ya Tuhanku,bagaimana aku bisa mendapat anak, sedang aku sudah sangat tua dan istriku mandul pula?". Allah berfirman:"Demikianlah, hal itu adalah mudah bagiKu, dan sesungguhnya telah aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal (waktu itu) kamu belum ada sama sekali".

Setelah mendapat jawaban dari Allah, Nabi Zakaria a.s. meminta tanda, kalau benar-benar Allah memberikannya seorang anak;"Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda". Allah berfirman:"Tanda bagimu,adalah engkau tidak bisa bicara dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat". Nabi Yahya a.s. lahir sebagai suatu karunia dari Allah yang sangat luar biasa  bagi Nabi Zakaria a.s. Sudah diberi nama "Yahya" oleh Allah sebelum lahir dan ia menjadi orang pertama yang membenarkan dan mengimani kenabian Isa a.s.Usia nabi Yahya terpaut ......dengan usia nabi Isa a.s.

Do'a Nabi Zakaria a.s. ini juga terdapat pada Q.s. Mariyam ayat 4-5. dan do'a tersebut baik sekali dibaca,bukan saja bagi yang belum punya keturunan (anak) tetapi juga baik bagi yang sudah punya anak keturunan,supaya anak keturunan menjadi orang-orang yang berkualitas. Ini sangat penting bagi generasi yang beriman,berilmu dan beramal sholeh serta bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan masyarakat serta bangsanya.




DOA NABI YUNUS, Penghilang Kesusahan dan Kesulitan Hidup - [141]






لاَ إلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ.

Artinya:
" Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang dzalim " (QS Al-Anbiya’ : 87)


SEJARAH DOA

Dikota Nainuwa (nineva), termasuk wilayah Mausul Irak, Nabi Yunus bin Matta (Matius) diutus oleh Allah untuk mengajak kaumnya beriman dan menyembah kepada Allah, meninggalkan kekafiran dan penyembahan kepada berhala.
Seperti pada umumnya yang dialami oleh para nabi, yaitu reaksi penolakan dari kaumnya, maka nabi Yunus pun mengalami hal yang sama, kaumnya menolak ajakannya, bahkan mengingkari kenabiannya. Bukan hanya dalam hitungan minggu dan bulan mereka menolak nabi yunus, sampai bertahun-tahun Nabi Yunus mengajak dan menyeru mereka tetapi selama itupula mereka menolak dan mengingkarinya.
Nabi Yunus tidak dapat lagi menahan kesabarannya, dengan perasaan marah dan putus asa ia pergi meninggalkan kaumnya seraya mengacam mereka bahwa dalam waktu 3 hari lagi akan dating azab dari Allah SWT
Tepat tiga hari berjalan, tampaklah tanda-tanda datangnya azab. Awan panas bergelayutan di atas kota Nainuwa yang berpenduduk lebih dari seratus ribu jiwa. Awan panas yang menakutkan ini mulai menerpa atap-atap rumah mereka sehingga menjadi hitam, dan mereka menyadari kesalahannya serta menyadari bahwa Nabi Yunus tidak berdusta.
Mereka mencari Nabi Yunus tetapi tidak menemukan, sampai akhirnya Allah memasukkan nur taubat dihati mereka. Mereka bertaubat dan menghanturkan kepatuhan dan keislamnya. Mereka keluar ke tanah lapang padang sahara dengan menggunakan pakaian ala mayit. Mereka pisahkan antara laki-laki dan wanita, antara anak dengan ibunya dan binatang-binatang ternakpun mereka bawa keluar bersama-sama serta mereka pisahkan pula antara anak dan induknya, sehingga suara-suara tangis bayi yang menjerit menyayat hati terdengar dimana-mana. Suara-suara nak binatang ternak mereka yang terpisah dari induknyapun melngking, memilukan hati bercampur dengan suara jerit tangis manusia yang bertobat. Mereka menyeru Allah dan memelas:” kami beriman kepada Yunus dan ajaran yang dibawa.” Akhirnya Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang menerima taubat mereka dan menghilangkan azab yang sudah ada di atas kepala mereka. Ini terjadi pada hari Jum’at bertepatan dengan hari Asura’.
Adapun Nabi Yunus a.s , beliau melanjutkan penjalan sampai keujung daratan (pantai).
Disana ia bertemu dengan banyak orang yang kan naik perahu, mengarungi laut hijau. Para penumpang perahu mengetahui bahwa orang yang baru dating itu nabi Yunus a.s , maka mereka menawarkan kepada Nabi Yunus kiranya beliau bermaksud pula naik perahu. Nabi Yunus tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, maka naiklah ia ke perahu bersama mereka. Sesmpainya ditengah lautan, mereka menyadari bahwa perahu  mereka naiki kelebihan penumpang yang benar-benar membahayakan keselamatan mereka, sehingga mau tidak mau muatannya harus dikurangi, tetapi mereka tidak tahu siapa yang dikorbankan dilempar ke laut demi keselamatan penumpang yang lain.
Dalam suasana panic dan kebingungan itu muncullah ide diadakan undian untuk menentukan siapa yang harus keluar dari perahu. Pada mulanya mereka mengistimewakan Nabi Yunus untuk tidak ikut dalam undian, tetapi beliau berkeras hati untuk ikut, sebab beliau tidak ingin dibedakan dengan penumpang yang lain. Akhirnya undianpun dilaksanakan dan sampai di ulang tiga kali nama Nabi Yunus saja yang keluar. Maka tidak banyak pertimbangan lagi beliaupun terjun kelaut.
Rencana Allah terhadap Nabi Yunus a.s tak dapat ditolak, Dia menyuruh ikan Huut (sejenis ikan hiu besar) menelan Nabi Yunus a.s tetapi tidak boleh melukai dagingnya dan tidak boleh meremukkan tulangnya. Empat puluh hari Nabi Yunus a.s dalam tiga kegelapan, gelapnya perut ikan, gelapnya lautan dan gelapnya malam.
Ikan terus menyelem sampai kedasar laut, sedang Nabi Yunus  yang berada dalam kegelapan itu mendengar suara hewan-hewan laut bertasbih. Maka ia pun bertasbih dalam perut ikan :

Sura tasbih ini terdengar oleh para malaikat, maka mereka bertanya kepada Allah : “ Wahai Tuhan Kami, kami mendengar suara tasbih yang lemah dikedalaman yang jauh dan terpencil.” Allah berfirman : “itu adalah suara hamba-Ku Yunus. Dia meninggalkan kaumnya maka Aku hukum dia dalam perut ikan didasar laut..” Para mailakat berkata :” Dia adalah hamba-Mu yang sholeh setiap malam dan siang amal-amal sholehnya dilafalkan kehapan-Mu.” Allah berfirman :” Ya, benar”. Kemudian para malaikat memohonkan syafa’at buat Nabi Yunus a.s sehingga Allah memerintah ikan besar itu mengeluarkannya dan melemparkan ia kepantai. Nabi Yunuspun keluar dengan selamat.
Allah SWT berfirman, yang artinya : “Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, Niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit”. ( Ass- Shafaat (37) : 143 – 144 )

Rasulullah SAW melalui hadistnya menganjurkan membaca do’a Nabi Yunus ini, saat dalam kesulitan, kesengsaraan, atau saat mendapat musibah. Sa’ad bin Waqqos pernah mendengar Rasulullah bersabda :

Asma’ Allah yang apabila disebutkan dalam do’a pasti Dia memperkenankannya, dan bila diminta dengannya, Dia pasti memberi, yaitu do’a Yunus ibnu Matta, Sa’ad bertanya :” Wahai Rasulullah , apakah do’a itu khusus bagi Yunus ataukah bagi seluruh kaum muslimin ?”. Rasulullah SAW menjawab :” Do’a itu bagi Yunus ibnu Matta secara khusus dan bagi kaum mukminin semuanya secara umum, jika mereka mereka menyebutnya dalam do’anya. Bukankah kamu telah mendengan firman Allah SWT : “ Maka ia menyeruh dalam kegelapan yang sangat, bahwa tidak ada tuhan selain engkau, Maha suci engkau, aku termasuk orang-orang yang dzalim. Maka kami kabulkan do’anya dan menyelamatkannya dari duka cita. Dan demikianlah kami selamatkan orang-orang yang beiman. (Al- Anbiya : 87-88 ). Ini merupakan syarat dari Allah bagi orang yang mengucapkannya dalam do’anya.


Doa Memulai dan Mengakhiri Belajar – (199)

    a. Memulai Belajar dengan membaca :   رَضِيْتُ بِاللَّهِ رَبًّا, وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا, وَبِمُحَمَّدٍ نَبِـيًّا   وَرَسُوْلاً. ...