Sabtu, Juni 10, 2017

DOA AMPUNAN UNTUK PARA PENDAHULU - [149]



 

رَبَّنَا ٱغۡفِرۡ لَنَا وَلِإِخۡوَٰنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلۡإِيمَٰنِ وَلَا تَجۡعَلۡ فِي قُلُوبِنَا غِلّا لِّلَّذِينَ ءَامَنُواْ رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوف رَّحِيمٌ

Artinya: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan Saudara-saudara kami yang Telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang." ( Al – Hasyr [59] : 10 )

Doa ini kelihatannya sederhana dan biasa saja, tetapi kalau kita mengkaji "asbab" munculnya doa ini sungguh sangat luar biasa, maka Allah mengabadikan doa ini di alam kitab suci-Nya, al-qur'an yang agung. Penulis sendiri sempat bingung, hendak memulai dari mana dan bagaimana seorang hamba yang amat lemah iman dan taqwanya serta penuh dengan dosa. Semoga Allah memberi maghfirah, hidayah dan taufiq-Nya kepada penulis – ini menorehkan sejarah manusia – manusia pilihan yang elegan dan mulia dalam setiap bertutur kata, sikap dan berbuat. Bercampur aduk perasaan di hati ini ; iri, haru, kagum dan entah perasaan apa lagi yang sulit diungkapkan dengan kata-kata, ketika menyelesaikan sejarah yang penampilan hamba-hamba Allah yang sholeh itu kemudian berbalik meelihat dan membandingkan dengan keadaan diri ini, kontras, tidak satu persenpun kebaikan diri ini dbandingkan dengan kebaikan dan kemulyaan mereka di sisi Allah. "Subhaanakalloohumma……." Ya Allah, rahmati kami. Setidak-tidaknya kami tahu sejarah mereka dan kami dalam kelompok mereka meskipun kami sadar, perbuatan kami sangat tidak sepadan dengan mereka. Kami ingin Ya Allah dengan Rahman dan Rohim-Mu.

Sejarah doa ini bermula dari ikatan cinta dan persaudaraan anatara sahabat Fuqoro Muhajirin dan sahabat Ansor sebagaimana yang disebutkan dalam Q.S Al – Hasyr ayat 8-9. Sahabat Fuqoro Muhajirin, penduduk asli Mekkah yang diusir oleh orang-orang kafir quraisy sehingga harus meninggalkan kampung halaman dan harta benda bahkan orang-orang yang dicintainya demi menolong dan memperjuangkan agama Allah dan Rasul-Nya. Begitu besar pengorbananan mereka yang hanya satu tujuannya, mencari ridlo Allah, maka Allah menamai mereka "ash-Shoodiquun" (orang-orang yang benar). Pembaca, kita sering mengatakan untuk mencari ridho Allah tetapikita emoh berkorban (kikir), tetapi kita ingin masuk "ash-Shoodiquun", bagimana ?

Sahabat Ansor, orang-orang yang tinggal di Madinah dan telah beriman sebelum kedatangan Muhajirin ke Madinah. Mereka sangat mencintai para Fuqoro Muhajirin, mereka siap memberikan apa yang mereka punya tanpa ada perasaan tidak enak di hati terhadap kaum muhajirin, mereka lebih mengutamakan Fuqoro Muhajirin diatas kepentingan mereka sendiri, maka Allah menamai mereka "al-Muflihuun"  (orang-orang yang beruntung).
Pembaca, inginkah kita, beranikah kita, sehingga kita masuk dalam kelompok "al-Muflihuun"  , atau kita ingin tetapi tidak berani alias takut. Banyak contohnya ; Kenapa banyak peminta-minta sumbangan untuk tegaknya agama Allah ? itu karena umat (kita) takut memberi. Kalau kita berani memberi sebelum diminta, maka peminta-minta sumbangan itu, insyaallah tidak ada lagi termasuk peminta-minta sumbangan yang berkedok (palsu) karena minta sumbangan sudah tidak budaya budaya lagi. Anehnya, kita tidak mau memberi kalau tidak diminta meskipun kita tahu ada lembaga atau yayasan yang memperjuangkan islam dan umat memerlukan dana, lebih aneh lagi sudah diminta tetapi tidak memberi padahal punya, lalu kita ingin masuk kelompok " "al-Muflihuun"  .

Bagaimana kisah mereka ( Fuqoro Muhajirin dan Ansor ) sehingga mereka dapat posisi yang begitu mulia di sisi Allah ? Berikut ini hanya sebagaian kecil saja dari sisi-sisi kehidupan mereka yang dapat penulis paparkan dalam tulisan ini,namun penulis berharap meskipun hanya sedikit semoga kitabisa menjadikan pelajaran yang berharga dari kehidupan mereka sekaligus dapat memacu harapan kita agar bisa mengikuti jejak mereka seperti mereka yang diterangkan dalam ayat doa ini :

" Dan orang-orang yang datang sesudah mereka ( Muhajirin dan Ansor )

          Sesaat setelah nabi SAW tiba dan tinggal di Madinah beliau mempersaudarakan kaum Muhajirin dengan kaum Ansor. Ikatan persaudaraan ini sungguh-sungguh sangat mengagumkan. Orang-orang Ansor berkata : Ya Rasulullah, bagaikanlah kebun kurma kami, antara kami dan saudara-saudara kami (kaum Muhajirin)". Rasulullah SAW menjawab : Jangan. Segera kaum Muhajirin berkata :  Maukah kalian yang membiayai dan kami yang menggarap dengan imbalan bagi hasil . Orang-orang Ansor berkata :  kami dengardan kami taati syarat itu.

Diantara kaum Muhajirin dan kaum Ansor yang dipersaudarakan itu adalah Abdurrohman bin Auf (dari Muhajirin ) dan Sa'ad bin ar-Rabi' (dari Ansor ). Sa'ad berkata kepada Abdurrohman :  Sesungguhnya aku adalah orang yang paling banyak bertanya dikalangan Ansor . Ambillah separuh hartaku ini, aku juga mempunyai dua istri, maka lihatlah mana yang engkau pilih, agar aku bisa menceraikannya, dan bila sudah habis masa iddahnya maka nikahilah ia. Abdurrohman menjawab : semoga Allah memberikan berkah bagimu dalam keluarga dan hartamu, lebih baik tunjukkan saja mana pasar kalian.

Begitu baik dan tulusnya hati kaum Ansor terhadap Muhajirin , sehingga orang-orang Muhajirin mengadukan kepada Nabi SAW ; Ya Rasulullah, kami belum pernah melihat kaum seperti kaum yang kami hijrah kepadanya (Ansor ), yaitu dalam memberi santunan kepada kami, orang yang hidup sederhana diantara mereka tidak segan-segan menyantuni kami, sungguh mereka telah menjamin semua kebutuhan kami dan bersekutu dengan kami dalam kesenangan,, hingga kami khawatir bila mereka memborong semua pahala. Nabi SAW menjawab :  tidak. Selama engkau memuji mereka dan mendoakan bagimereka kepada Allah.
Jalinan kasih sayang diantara mereka ( Muhajirin dan Ansor ) ini diabadikan oleh Allah di surat Al – Hasyr ayat 9 :

وَٱلَّذِينَ تَبَوَّءُو ٱلدَّارَ وَٱلۡإِيمَٰنَ مِن قَبۡلِهِمۡ يُحِبُّونَ مَنۡ هَاجَرَ إِلَيۡهِمۡ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمۡ حَاجَةٗ مِّمَّآ أُوتُواْ وَيُؤۡثِرُونَ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمۡ وَلَوۡ كَانَ بِهِمۡ خَصَاصَةۚ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفۡسِهِۦ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ ٩

Dan orang-orang yang Telah menempati kota Madinah dan Telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka Itulah orang orang yang beruntung” ( Al – Hasyr [59] : 9 )

Imam Muslim meriwayatkan : seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW lalu berkata : Ya Rasulullah, aku lapar  Lalu Rasulullah SAW menyuruh seseorang ke rumah istri-istri beliau, dan ternyata tidak dijumpai makanan apapun pada mereka. Maka Nabi SAW bersabda : Adakah diantara kalian mau menjamu orang ini pada malam ini, semoga Allah merahmatinya. Maka berdirilah seorang laki-laki dari kaum Ansor bernama Abu Tholhah seraya berkata :  Ya Rasulullah , aku lapar. Maka Rasulullah SAW menyuruh seseorang ke rumah istri-istri beliau, danternyata tidak dijumpai makanan apapun pada mereka. Maka Nabi SAW Bersabda :  adakah diantara kalian yang mau menjamu orang ini pada malam ini, semoga Allah merohmatinya. Maka berdirilah seorang lelaki dari kaum Ansor bernama Abu Tholhah sraya berkata :  Aku yang akan menjamunya, wahai Rasulullah Laki-laki itupun diajak pulang ke rumahnya dan ia berkata kepada istrinya :  Orang ini adalah tamu Rasulullah ,maka janganlah engkau simpan apa pun untuknya.  Istrinya menjawab : Demi Allah, aku tidak mempunyai makanan apapun selain makanan untuk anak-anak. Abu Tholhah berkata kepada istrinya :  Jika anak-anak ingin makan malam, tidurkankan saja mereka, lalu kemarilah dan siapkan makanan itu untuktamu kita, biarlah kita menahanlapar untuk malam ini . Dan bila saatnya makan, matikan lampu, seolah-olah kita menyertai dia makan bersama. Pagi harinya, ketika bertemu dengan Rasulullah SAW, Beliau bersabda : “Sungguh Allah kagum atau ridho dengan apa yang telah dilakukan oleh Fulan dan Fulanah “.

          Pada waktu perang Yarmuk, Ikrimah, r.a terluka parah dan kehausan. Seorang sahabat membawakan segelas air kepadanya, tetapi ia melihat Suhail bin Amr , r.a juga terluka parah dan menginginkan air, maka ia mengisyaratkan agar air itu diberikan kepada Suhail bin Amr r.a. Ketika air itu hendak diminumkan kepada Suhail bin Amr, r.a  ternyata tidak jauh dari tempat itu terdengar Sahl bin Harist r.a yang juga kehausan dan terluka parah. Suhail bin Amr r.a tidak jadi minum, ia mengisyaratkan agar air itu diberikan kepada Sahl bin Harist. Pada saat air hendak diminumkan pada Sahl bin Harist, ia telah meninggal, maka buru-buru air dibawa kembali ke Suhail bin Amr, tetapi ia pun sudah meninggal , maka segera air itu dibawa ke Ikrimah, r.a tetapi Iapun meninggal. Selesai pertempuran  Khalid bin Walid melewati jasad para syuhada' ini dan berkata : Sekiranya aku dapat mengorbankan diriku untuk kalian, kalian pertahankan semangat berkorban,bahkan pada saat kematian

Kisah tersebut hanya sebagian kecil saja dari sekian banyak kisah para sahabat yang sangat mengagumkan, bagaikan tebaran permata indah yang tidak ternilai harganya. Lalu apa hubungannya dengan doa yang kita bicarakan ini ? mari kita perhatikan lengkapnya ayat yang berisikan tentang doa ini :

وَٱلَّذِينَ جَآءُو مِنۢ بَعۡدِهِمۡ يَقُولُونَ رَبَّنَا ٱغۡفِرۡ لَنَا وَلِإِخۡوَٰنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلۡإِيمَٰنِ وَلَا تَجۡعَلۡ فِي قُلُوبِنَا غِلّٗا لِّلَّذِينَ ءَامَنُواْ رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوف رَّحِيمٌ
Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan Saudara-saudara kami yang Telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang."( Al – Hasyr [59] : 10 )

Orang-orang yang datang sesudah mereka ( Muhajirin dan Ansor ), yaitu orang-orang yang sholeh dari kalangan Tabi'in dan Tabi'ut – Tabi'in serta para pengikutnya, mereka ini benar-benar faham sejarah kehidupan para sahabat baik dari kalangan Muhajirin maupun Ansor , dari segi kepatuhan dan ketundukannya kepada Allah dan Rasul-Nya, kesederhanaannya, pengorbanannya serta kesetiannya kepada Nabi SAW dan kepada sesama sahabat dan segi – segi kehidupan mereka yang lain yang sangat mengagumkan, sehingga generasi sholihin, sholihati sesudah mereka sangat menghormati, memulyakan dan menghargai jasa-jasa mereka serta berusaha sekuat mungkin untuk mengikuti jejak langkah mereka. Salahsatu diantara penghormatan dan penghargaan yang diberikan adalah doa kepada Allah untuk mereka dan doa agar di hati ini tidak ada sedikitpun rasa dengki terhadap mereka, karena sadar bahwa dengki terhadap orang yang beriman dan dimulyakan Allah sama artinya dengan memusuhi mereka.
         
Penghormatan yang diberikan dalam bentuk doa ini sangat dihargai, didengar dan diperhatikan oleh Allah sehingga diabadikan di dalam al – qur'Ansor sebagai tarbiyah (pendidikan) dan contoh yang baik bagi kita dalam menghormati dan menghargai (jasa dan pengorbanan) orang-orang yang beriman yang lebih dahulu dari kita, terutama generasi awal Islam ( para sahabat) yang melalui jalur mereka itu kita menerima hidayah Islam

         

DO'A ASH-HABUL KAHFI - [148]




MOHON DIBERI ROHMAT DAN DIBERI BIMBINGAN DALAM SEGALA URUSAN


رَبَّنَآ ءَاتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحۡمَةٗ وَهَيِّئۡ لَنَا مِنۡ أَمۡرِنَا رَشَدا

Artinya:  "Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)."( Al – Khafi [18] : 10 )


Muhammad ibnu Ishaq, seorang ahli sejarah mengisahkan bahwa raja Dikyanus, penguasa Rum (Rumawi) memaksa penduduknya agar menyembah berhala, dan siapa saja yang menentang akan dibunuh.

Suatu saat Dikyanus mengunjungi kota Upnus, salah satu kota yang termasuk wilayah kekuasaannya,dan mengumpulkan seluruh penduduknya yang masih menganut agama Tauhid yang diajarkan oleh nabi Isa a.s. sesuai yang direncanakan , Dikyanus memaksa penduduknya supaya menyembah berhala. Namun diantara penduduk tersebut ada beberapa pemuda yang sudah tahu akan rencana Dikyanus, maka mereka tidak ikut datang dalam pertemuan tersebut karena mereka bertekat engan sepenuh hati dan sepenuh keyakinan akan mempertahankan agama yang dianut sesuai dengan ajaran yang disampaikan oleh nabi Isa a.s.

Menurut keterangan Ibnu Abbas r.a, nama nama pemuda Ash -habul Kahfi adalah : Maksalmina, Tamilikha, Marthunus, Ninus, Saryulus, Zunuwanus, Falyastathyunus, serta seekor anjing yang menyertai mereka yang bernama Qithmir. kebetulan, mereka semua adalah anak anak pejabat pemerintah

Dikyanus mendengar berita yang tersebar mengenai pemuda-pemuda tersebut, maka Dikyanus datang menemui pemuda-pemuda itu,memaksa dan mengancam akan membunuh mereka jika menolak menyembah berhala. Dialog demi dialog terjadi antara dia dan mereka, tetapi mereka tetap pada pendirian dan keimanannya, sehingga membuat Dikyanus sangat murka. Namun, mengingat mereka masih muda dan anak-anak pejabat pula, maka Dikyanus tidak serta merta menjatuhkan hukuman mati, ia memberi waktu sampai ia datang kembali, agar mereka mau berfikir dan mempertimbangkan beratnya hukuman yang akan diterima. Setelah Dykyanus meninggalkan mereka, hari-hari yang mereka lalui terasa sangat sakit dan genting, sehingga mereka sepakat meninggalkan kota Upsus untuk mencari tempat yang aman demi menyelamatkan diri dan imannya sembari tidak berhenti berdoa kepada Allah SWT:

رَبَّنَآ ءَاتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحۡمَةٗ وَهَيِّئۡ لَنَا مِنۡ أَمۡرِنَا رَشَدا
 "Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)."
( Al – Khafi [18] : 10 )

Mereka terus berjalan untuk mencari tempat yang aman dan terlindung dari ancaman Dikyanus. Dalam perjalanan mereka ini, seekor anjing mengikutinya. Beberapa kali anjing ini di usir tetapi tetap mengikutinya, bahkan pada akhirnya atas kehendak Allah SWT, anjing itu berkata:"Aku sangat mencintai para kekasih Allah, istirahatlah kalian di dalam goa dan aku akan berjaga". Atas isarah dari anjing itu mereka masuk ke dalam goa yang sangat bagus posisinya, karena ada cela yang menyebabkan sinar matahari bisa masuk ke dalam dan sirkulasi anginpun bisa berjalan dengan baik. Mereka hanya sholat, berzikir dan berdoa di dalam goa sampai saatnya Allah menidurkan mereka selama 309 tahun menurut hitungan khomariyah atau 300 tahun menurut hitungan syamsiyah.

Lama sudah tidak terdengar lagi berita tentang pemuda-pemuda itu, bahkan raja Dikyanus pun tidak menghiraukan lagi. Tapi, dibalik itu ada dua orang warga Upsus yang secara diam-diam menyembunyikan keimanannya dan menulis kisah perjalan para pemuda itu lengkap dengan nama-nama mereka, nasabnya dan penyebab pelariannya. Kisah itu ditulis pada lempengan timah kemudian di masukkan ke dalam peti kuningan, selanjutnya peti itu ditaruh di depan pintu goa dan ditimbun dengan batu bata yang disusun secara rapi. Hal ini di isyaratkan dalam Q.S. Al-Kahfi ayat 9 :

أَمۡ حَسِبۡتَ أَنَّ أَصۡحَٰبَ ٱلۡكَهۡفِ وَٱلرَّقِيمِ كَانُواْ مِنۡ ءَايَٰتِنَا عَجَبًا
 Artinya: “Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim[*] itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan kami yang mengherankan?”


Zaman berubah, masyarakat berganti dari satu generasi ke generasi yang lain, kekuasaan raja pun beralih raja dari satu raja ke raja berikutnya sampai pada masa pemerintahan raja Baidarus, seorang raja yang alim, beriman kepada Allah dan giat mengajak rakyatnya menyembah kepada Allah. Baidarus sering berdoa agar  Allah SWT menunjukkan bukti kekuasaanNYA kepada penduduk Rum supaya mereka bertambah kuat imannya terutama iman kepad adanya hari kebangkitan setelah kematian (kiamat).

Sungguh luar biasa rencana Allah yang hendak menunjukkan sebagian dari bukti bukti kekuasaanNYA, sekaligusmemperkenankan doa Baidarus diatas. Perlahan lahan batu batu yang menutupi ar-roqiim (prasasti) itu runtuh dan pintu goa lama lama terbuka lebar.Pada waktu yang tepat, Allah membangunkan pemuda ashabul kahfi dari tidurnya yang sudah ratusan tahun itu. Anehnya, para pemuda itu mengira bahwa mereka tidur hanya bebrapa saat atau setengah hari. Karena mereka merasa lapar,  maka diutuslah pemuda yang bernama Tamlikha untuk membeli makanan dengan diberi pesan agar hati-hatijangan sampai tertangkap oleh anak buah raja Dikyanus.
Begitu masuk kota ia sangat kagum dan heran, antara percaya dan tidak, sebab terjadi perubahan yang sangat luar biasa. Kota dan pasar yang ia lihat sekarang sangat jauh berbeda dengan ketika ia tinggalkan dahulu.

Ternyata yang merasa heran bukan hanya Tamlikha, penjual makanan dan orang-orang yang ada di pasar itu pun merasa heran melihat penampillan Tamlikha, apalagi uang yang digunakan untuk membeli adalah uang kuno yang sudah tidak berlaku lagi. berita tentang manusia yang dikatakan kuno ini cepat menyebar ke seluruh penjuru kota. Masyarakat, besar kecil mengikuti nperjalanan Tamlikha sampai ke goa. Diantara kerumunan orang-orang itu  terdapat dua orang pembesar kota Upsus, dan dua orang ini yang pertama masuk ke dalam goa menemi Ashabul Kahfi, dua orang ini pula yang menemukan Ar-raqim (prasasti) yang bertuliskan nama nama dan kisah pelarian mereka.

Berita penemuan ini sampai ke raja Baidarus yang kemudian segera menyusul ke goa,menemui Ashabul kahfi. Baidarus sangat bersyukur karena merasa doanya dikabulkan oleh Allah, bahwa kejadian ini merupakan tanda atau bukti kekuasaan Allah yang diberikan kepada rakyatnya. Dalam pertemuan itu, Baidarus menawarkan tempat tinggal bagi mereka di istana kerajaan, tetapi para pemuda Ashabul kahfi memilih tetap  tinggal didalam goa sampai akhir hayat merka. Mereka menyibukkan diri di dalam goa dengan sholat dan berdzikir kepada Allah SWT sampai saatnya mereka diwafatkan oleh Allah SWT.

Ketika Baidarus mendengar berita wafatnya Ashabul kahfi, ia ingin membuatkan peti dari emas untuk jenazah mereka, tetapi pada malam harinya ia bermimpi ditemui oleh Ashabul kahfi yang mengatakan :"Jasad kami dari dari tanah dan kembali ketanah, maka biarkan kami apa adanya sperti waktu kami tidur". baidarus pun membatalkan niatnya kemudian  ia membangun tempat ibadah (masjid) didepan pintu goa yang insya Allah sampai sekarang masih dilestarikan.

_______________________________________
[*]Ar-Roqiim, adalah benda lempeng yang tertulis nama-nama dan sejarah Ash-Kahfi, terletak di pintu goa. Prasasti ini termasuk salah satu bukti kekuasaan Allah sekaligus bukti kebenaran Al-Quran

Doa Memulai dan Mengakhiri Belajar – (199)

    a. Memulai Belajar dengan membaca :   رَضِيْتُ بِاللَّهِ رَبًّا, وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا, وَبِمُحَمَّدٍ نَبِـيًّا   وَرَسُوْلاً. ...