Pengertian Dan Dasar Hukum
Menurut bahasa, kata “puasa” dalam
bahasa arab disebut ٌصِيَام (shiyam)
atau صَوْمٌ (shoum)
yang berarti “menahan” ( إِمْسَاكٌ ).
Menurut istilah
syari’at Islam,
“puasa” adalah menahan diri dari makan, minum, jimak dan segala sesuatu yang
membatalkan puasa, sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari, disertai
dengan niat.
Puasa selama sebulan penuh di bulan Ramadhan, hukumnya
Fardhu ‘ain bagi setiap orang Islam yang memenuhi syarat.
Tujuannya : Membentuk
manusia yang bertaqwa kepada Allah Swt.
Puasa sudah dikenal dan dilakukan
oleh umat terdahulu sebelum Islam datang. Nabi Musa berpuasa 40 hari sebagai
persiapan menerima Taurat. Nabi Dawud biasa puasa dengan cara sehari puasa
sehari tidak. Bani Israil berpuasa setiap tanggal 10 muharram (‘Asyura’) untuk
memperingati keselamatan Bani israil di masa Nabi Musa dari kejaran Fir’aun.
Selain itu, puasa pun sudah dikenal oleh bangsa arab, orang hindu-budha, bangsa
Mesir kuno dll. Sedangkan bagi kaum muslimin, puasa Ramadhan diwajibkan sejak
tahun ke-2 hijriyah.
Dasar hukumnya adalah firman
Allah, surat Al-Baqarah ayat 183 :
“Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagai-mana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertakwa,”
Cara Menentukan
Awal Ramadhan
Tanggal 1 Ramadhan dapat ditentukan
dengan salah satu dari 3 cara berikut :
1.
Ru’yatul Hilal. Yaitu dengan melihat hilal (bulan sabit) secara langsung
pada tanggal terakhir (tgl 29) bulan Sya’ban.
2.
Istikmal,yakni menyempurnakan bilangan bulan sya’ban 30 hari, bila hilal
tidak berhasil di-ru’yat disebabkan terhalang oleh mendung, kabut, dll.
3. Hisab.
Yakni dengan menggunakan perhitungan menurut ilmu falak / ilmu astronomi.
Syarat Wajib Puasa :
1.
Sudah baligh
2.
Berakal
3.
Kuat berpuasa. (Orang tua lanjut usia atau orang yang sakit terus-menerus, dan
tidak kuat berpuasa, puasanya diganti fidyah).
Syarat Sah Puasa :
1.
Beragama Islam
2.
Mumayyiz
3.
Suci dari haidh dan nifas
4. Dalam waktu yang diperbolehkan
berpuasa (bukan pada waktu yang dilarang berpuasa)
Rukun Puasa
1. Niat puasa pada malamnya. Orang
yang berpuasa ramadhan wajib berniat puasa pada setiap malam sebelum terbit
fajar, selama bulan ramadhan.
Lafzh niatnya:
نَوَيْتُ
صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ فَرْضًا ِللهِ
تَعَالَى
Artinya: “Aku
niat (sengaja) berpuasa besok untuk menunaikan kewajiban bulan ramadhan tahun
ini, fardhu karena Alloh Ta’ala”
2. Menahan diri dari segala sesuatu
yang membatalkan puasa, sejak terbit fajar sampai terbenam matahari.
Hal-hal Yang Membatalkan Puasa
1.
Makan dan minum dengan sengaja
2.
Muntah dengan sengaja
3.
Keluar darah haidh dan nifas
4.
Hilang akal (gila, pingsan, mabuk dll)
5. Mengeluarkan mani dengan sengaja
6. Murtad, yakni keluar dari Islam.
7. Jimak / bersetubuh, kecuali di
malam hari.
Jika sampai bersetubuh di tengah
sedang berpuasa, maka puasanya batal dan ia wajib membayar kafarat berupa
memerdekakan budak. Jika tidak mampu, harus berpuasa 60 hari berturut-turut. Jjika
tidak mampu, maka wajib memberi makan 60 orang miskin.
Orang Yang Boleh Tidak Berpuasa :
1.
Orang yang bepergian jauh (lebih dari 81 km). Baginya wajib meng-qodho’.
2.
Orang yang sedang sakit yang menyebabkan tak kuat berpuasa. Jika memaksakan diri berpuasa, justeru semakin parah sakitnya. Baginya wajib
meng-qodho’
3.
Orang lanjut usia (atau orang yang sakit terus menerus) dan ia tak kuat lagi
berpuasa. Puasanya dapat diganti dengan
membayar fidyah berupa makanan pokok + ¾ liter atau 6 ons per hari yang
diberikan kepada fakir-miskin.
4.
Orang yang sedang hamil atau menyusui. Cara menggantinya dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Jika alasannya takut madhorot
(bahaya atas keselamatan / kesehatan) pada dirinya, maka wajib meng-qodho’.
b. Jika alasannya takut madhorot
(bahaya atas keselamatan / kesehatan) pada anaknya atau pada dirinya dan
anaknya, maka wajib meng-qodho’ dan membayar fidyah.
Amalan Sunat di Bulan Ramadhan
1. Ta’jil, menyegerakan berbuka
puasa.
2.
Berbuka dengan makanan yang manis atau buah-buahan, terutama korma..
3.
Berdoa sewaktu berbuka puasa :
اَللَّهُمَّ
لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ اَفْطَرْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ
وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ وَثَبَتَ اْلاَجْرُ اِنْ شَاءَ اللهُ
Artinya : “Ya
Alloh, hanya untuk-Mu aku puasa, Kepada-Mu lah aku beriman, dan atas rizki-Mu
aku berbuka. Hilang sudah rasa haus,telah sudah urat-urat, dan semoga mendapat
pahala. Insya Alloh.”
4. Makan
sahur sesudah tengah malam, walau dengan seteguk air.
5. Mengakhirkan makan sahur, kira-kira selama membaca
Al-Qur’an 50 ayat.
5. Memberi makan-minum (buka) pada orang yang berpuasa.
6. Bershodaqah.
7. Memperbanyak tadarrus Al-Qur’an dan mengkaji isi
kandungannya
8. Shalat Tarowih, witir, tahajjud, dzikir (qiyamul lail),
terutama tanggal likuran ganjil.
9. Memperbanyak melakukan I’tikaf di
masjid.
10. Menjauhkan diri dari ucapan kotor, keji, dan dusta.
Hikmah Puasa :
1.
Sebagai tanda syukur kepada Allah
2.
Melatih jiwa dan watak seseorang agar taat memegang janji dan amanat Allah
3.
Mendidik rasa belas kasihan kepada fakir-miskin
4.
Melatih disiplin waktu dan peraturan
5.
Menjaga kesehatan jasmani dan rohani.
6.
Mendidik mengendalikan hawa nafsu dan menghaluskan budi pekerti