Minggu, Agustus 09, 2020

Keutamaan Surat Al-Kahfi - 168

 

Surat ini terdiri atas 110 ayat, tergolong surat Makkiyyah. Dinamai Al-Kahfi (gua) dan Ash-habul Kahfi (para penghuni gua). Kedua nama ini diambil dari cerita dalam surat ini pada ayat 9 – 26, tentang beberapa pemuda yang tidur dalam gua + 309 th. Selain itu juga ada beberapa cerita lain yang kesemuanya mengandung I’tibar dan pelajaran yang amat berharga bagi kehidupan manusia.

Diantara fadhilah dan keutamaan surat ini :

1. Sabda Nabi : “Barangsiapa yang memelihara/menghafal 10 ayat permulaan surat Al-Kahfi, ia terpelihara dari fitnah Dajjal”. (HR Muslim)

2. Sabda Nabi : “Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi, maka ia memiliki nur dari tempat berdirinya (tempat tinggalnya) sampai ke Makkah. Siapa yang membaca 10 ayat pada akhir surat Al-Kahfi, lalu keluar Dajjal, hal itu tidak membahayakannya”.  (HR Thabrani)

3. Sabda Nabi: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi di malam Jum’at, maka memancarlah sinar padanya yang muncul dari bawah telapak kakinya menembus ke langit, yang nantinya akan menyinarinya pada hari kiamat. Dan lagi, dosa-dosanya diantara dua jum’at diampuni”. (HR Ibnu Mardawaih)

4. Sabda Nabi : “Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi di malam jum’at, maka memancarlah baginya cahaya selama masa antara dua jum’at”. (HR Hakim dan Baihaqi).

 

Keutamaan Surat Yusuf - 167

 

Surat Yusuf terdiri atas 111 ayat, termasuk golongan surat Makkiyyah (diturunkan di makkah). Surat ini dinamakan Surat Yusuf karena titik berat isinya mengenai riwayat Nabi Yusuf a.s. Kisah Yusuf ini merupakan salah satu diantara kisah-kisah ghaib yang diwahyukan Allah kepada Rasulullah saw sebagai mukjizat, karena sebelum surat ini turun beliau tidak tahu sama sekali kisah yang sebenarnya.

Surat Yusuf  biasa dibaca kaum muslimin dalam rangka menyambut kehadiran jabang bayi yang sedang dalam kandungan Ibu. Hal ini dimaksudkan sebagai doa tawassul melalui keberkahan bacaan dan kebenaran isi kandungan Surat Yusuf, semoga bayi dalam kandungan nantinya jika lelaki semoga menjadi anak yang sholeh (berbakti pada kedua orang tua, berpangkat, kaya dll) dan berparas menawan sebagaimana Nabi Yusuf.

 

Keutamaan Surat Al-Fatihah - 166

 

Surat Al-Fatihah (Pembukaan) merupakan surat makkiyyah (diturunkan di Makkah) dan terdiri dari 7 ayat . Ia adalah surat yang pertama-tama diturunkan secara lengkap. Disebut Surat Al-Fatihah karena dijadikan sebagai pembuka dan diletakkan di bagian awal susunan surat-surat Al-Qur’an.

Keutamaan surat ini terlihat dari hal-hal sebagai berikut :

1. Didalamnya terkandung seluruh isi Al-Qur’an secara garis besar Karenanya dinamakan Ummul Qur’an (Induk Al-Qur’an).

2. Surat Al-Fatihah terdiri dari 7 ayat yang berulang-ulang dibaca setiap shalat apa saja. Karena itu disebut As-Sab’ul Matsani (tujuh yang terulang-ulang).

3. Sabda Nabi : “Surat Al-Fatihah itu dapat digunakan apa saja sesuai dengan niat membacanya”.

4. Sabda Nabi : “Tiada (dianggap shalat) bagi orang yang tidak membaca surat Al-Fatihah”.

5. Sabda Nabi : “Surat Fatihatul Kitab merupakan obat dari berbagai penyakit”. (HR Bukhari, dari Abu Sa’id)

6. Sabda Nabi : “Fatihatul Kitab diturunkan dari simpanan bawah ‘Arasy”

 

Doa-Dzikir Ketika Membaca Ayat Al-Qur'an Tertentu - 165

 

Ketika membaca Al-Qur’an diharapkan sambil merenungi dan menghayati setiap ayat yang dibaca. Bila sampai pada ayat tasbih, maka diharapkan membaca tasbih dan tahmid; jika sampai ayat doa dan istighfar, lalu berdoa dan minta ampun; dan jika sampai ayat Azab, lalu meohon perlindungan. Caranya boleh diucapkan secara lisan, atau cukup dalam hati.

Rasulullah SAW apabila membaca :

1.  Ayat : سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ اْلأَعْلَى   (QS Al-A’la: 1), beliau lalu membaca tasbih : سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلأَعْلَى. 

2. Ayat: وَ لاَ الضَّالِّيْن (QS Al-Fatihah : 7) lalu membaca :آمِيْن.        

3. Ayat-ayat Sajdah berikut ini, lalu melakukan sujud tilawah atau (bila tak sempat / karena ada sesuatu hal) dapat diganti dengan membaca :

سُبْحَانَ اللهِ وَ الْحَمْدُ ِللهِ وَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَ اللهَ أَكْبَرْ

Ayat-ayat sajdah terdapat pada 15 tempat, yaitu  dalam syrat :1) Al-A’raf: 206;  2) Ar-Ra’d : 15;  3) An-Nahl: 50;  4) Al-Isra’: 109;  5) Maryam: 58;  6) Al-Hajj : 18;  7) Al-Hajj: 77;   8) Al-Furqan: 60;  9) An-Naml: 26;  10) As-Sajdah: 15;  11) Shaad: 24;  12) Fush-shilat: 38;  13) An-Najm: 62;  14) Al-Insyiqaq: 21;  15) Al-‘Alaq : 19

4. Jika sampai pada ayat :  فَيُعَذِّبُهُ اللهُ الْعَذَابَ اْلأَكْبَرَ   (QS al-Ghasyiyah : 24) lalu membaca doa perlindungan: رَبِّ أَعِذْنِيْ مِنْ عَذَابِكَ .

5. Jika sampai pada ayat : ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْ  (QS al-Ghasyiyah: 26), lalu membaca : رَبِّ حَسِبْنِيْ حِسَابًا يَسِيْرًا

6. Bila sampai pada ayat :  أَلَيْسَ اللهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِيْن (QS At-Tiin :8) lalu membaca :  بَلَى وَ أَنَا عَلَى ذَالِكَ مِنَ الشَّاهِدِيْن

7. Bila sampai pada ayat :  نَارٌ حَمِيَةٌ   (QS Al-Qari’ah : 11), lalu membaca  نَسْأَلُ اللهَ الْعَفْوَ وَ الْعَافِيَةْ

 

Adab Membaca Al-Qur'an - 164

 

Al-Qur’an merupakan kitab suci dan wahyu Allah. Seharusnyalah kita memperlakukannya secara istimewa dan dengan adab sopan santun sepentasnya. Diantara perlakuan dan adab sopan santun membaca Al-Qur’an :

1. Berwudhu terlebih dahuhu dan badan dalam keadaan bersih-suci dari najis dan hadas.

2. Mengambil dan membawa Al-Qur’an dengan tangan kanan, dan diletakkan setentang dada.

3. Membacanya di tempat yang suci-bersih (rumah, musholla, masjid dan sejenisnya)

4. sambil menghadap ke kiblat dan berpakaian yang pantas/sopan serta menutu aurat..

5. Mulut dalam keadaan bersih dari makanan/minuman, dan sebaiknya bersiwak terlebih dahulu.

6. Membaca Ta’awwudz dulu sebelum membaca Al-Qur’an

7. Membacanya dengan tartil, pelan dan tenang, dan disertai dengan tajwid

8. Membacanya dengan khusyuk, sambil merasakan  dan meresapi makna yang terkandung didalam ayat

9. Sunnah membacanya dengan suara yang bagus, indah dan merdu.

10. Jangan memutus bacaan di tengah jalan hanya karena diajak bicara orang lain, tapi selesaikan sampai akhir ayat (waqaf).

11. Jangan sambil bergurau, tertawa, atau sambil memandang sekeliling yang dapat mengganggu kekhusyukan.

12. Membacanya dengan cara melihat mush-haf lebih utama daripada secara hafalan.

 

Doa Memulai dan Mengakhiri Belajar – (199)

    a. Memulai Belajar dengan membaca :   رَضِيْتُ بِاللَّهِ رَبًّا, وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا, وَبِمُحَمَّدٍ نَبِـيًّا   وَرَسُوْلاً. ...