Sabtu, November 22, 2014

94. DOA AMPUH SHOLAT HAJAT



Usahakan setiap hari shalat sunnah hajat dua rekaat, lalu membaca doa seperti yang diajarkan Rasulullah saw. kepada orang  yang buta berikut ini

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ وَاَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الرَّحْمَةِ, يَامُحَمَّدُ إِنِّى تَوَجَّهْتُ بِكَ إِلَى رَبِّى أَنْ يَقْضِيَ حَاجَتِى, ........ اَللَّهُمَّ شَفِّعْهُ فِيَّ وَشَفِّعْنِى فِى نَفْسِى.

Alloohumma innii as-aluka wa atawajjahu ilaika binabiyyika Muhammadin Nabiyyir-rahmah. Ya Muhammad! Innii tawajjahtu bika ilaa Rabbii an yaqdhiya haajatii, ... (sebutkan apa hajat keperluan Anda!) ... Alloohumma syaffi’hu fiyya wa syaffi’nii fii nafsii

Artinya : “Ya Allah! Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dan menghadapkan wajahku kepada-Mu dengan perantaraan Nabi-Mu, Muhammad saw., Nabi pem-bawa rahmat. Ya Muhammad! Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhanku dengan perantaraanmu agar Dia mengabulkan hajatku, yaitu .... (menyebutkan akap saja yang menjadi hajatnya)...  Ya Allah! Berilah beliau izin memberikan syafa’t kepadaku dan berilah aku syafaat untuk diriku sendiri”.

Setelah itu lalu shalat sunnah hajat lagi dua rekaat, diteruskan dengan berdoa :

لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله الْحَلِيْمُ الْكَرِيْمُ, سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ, وَالحَمْدُ لله رَبِّ العَالَمِيْن, أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِك وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِك وَ الْعِصْمَةَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ, وَ الْغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ, وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ اثْمٍ  لاَ تَدَعْ لِى ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَحَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلاَّ قَضَيْتَهاَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.(............)

Laa ilaaha illalloohul haliimul kariim. Sub-haanalloohi rabbil ‘arsyil ‘azhiim. Alhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin. As-aluka muujibaati rahmatika, wa ‘azaa-ima maghfiratika, wal ’ishmata min kulli dzanbin, wal ghaniimata min kulli birrin, was-salaamata min kulli itsmin, laa tada’ lii dzanban illaa ghafartahu, walaa hamman illaa farrajtahu, walaa haajatan hiya laka ridhan illaa qadhaitahaa, yaa arhamar-raahimiin.... (Sebutkan hajat keperluan Anda).

Artinya :“Tiada tuhan selain Allah Yang Maha Lembut lagi Maha Mulia. Maha Suci Allah, Tuhan Penguasa ‘arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam. Aku memohon kepada-Mu mengharap rahmat-Mu, penjagaan dari semua dosa, simpanan dari semua kebajikan, dan keselamatan dari semua dosa. Janganlah Engkau biarkan satu pun dosa bagiku, melainkan Engkau memaafkannya, jangan Engkau biarkan kesedihan menguasai diriku, selain Engkau telah melapangkannya, dan jangan Engkau biarkan hajat-kebutuhanku yang membuat-Mu ridha, selain Engkau telah mengabulkannya. Wahai Yang Maha Penyayang dari sekalian yang penyayang....(Sebutkan hajat keperluan Anda).”

=======//=======


بسم الله الرحمن الرحيم.

Saya izinkan dan ijazahkan kepada siapa saja yang menginginkan hizib atau dzikir & doa ini untuk diamalkan, di-download, di-share, diperbanyak, dicetak atau disebarluaskan dalam rangka untuk taqorrub & لابتغاء مرضات الله. 

Semoga ada berkah dan manfaatnya, لي ولكم ولاهل بيتي وذرياتي

نسال الله بها العفو و  العافية، والبركة، والقبول، وتيسير الارزاق والامور، ولدفع البلاء والوباء، وخيري الدنيا والاخرة 

=======================


93. Doa Membuat Malaikat merasa lelah




Setiap hari usahakan dan biasakan membaca berikut ini, terutama setiap selesai shalat :

جَزَى اللهُ  عَنَّا  سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا  صَلىَّ الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ماَ هُوَ أَهلُهُ.

Jazalloohu ‘annaa sayyidanaa muhammadan shallalloohu ‘alaihi wasallama, maa huwa ahluhu.

Artinya : Semoga Allah memberikan balasan dari kami kepada junjungan kita Muhammad saw., karena dia-lah yang pantas menerimanya.

Para sahabat mengatakan, bahwa orang  yang  membacanya berarti telah melelahkan tujuh puluh malaikat.







92. Keutamaan Shalat Rowatib Qabliyah dan Ba'diyah





Biasakan dan jangan ketinggalan menjalankan shalat sunnah qabliyah zhuhur dan ba’diyah zhuhur, masing-masing empat rekaat. Karena Rasulullah saw. mengatakan, bahwa pelakunya akan diharamkan masuk neraka.

Selain itu, biasakan shalat sunnah qabliyah ‘ashar empat rekaat, karena Rasulullah saw akan mendoakan rahmat baginya. Dan juga biasakan shalat sunnah qabliyah maghrib dua rekaat sampai enam rekaat, karena pahalanya seimbang dengan menjalankan ibadah selama duabelas tahun.








91. Keutamaan membaca Asmaul Husna





Usahakan selalu membaca Asmaul-husna  berikut ini, karena Rasulullah saw mene-gaskan, bahwa orang yang membiasakannya akan masuk surga. (HR At-Thurmudzi) 

هُوَ اللَّهُ الَّذِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ. الرَّحْمنُ الرَّحِيْمُ المَلِكُ القُدُّوسُ السَّلاَمُ المُؤْمِنُ المُهَيْمِنُ اْلعَزِيْزُ الجَــبَّارُ المُتَكَـبِّـرُ . الخَالِقُ البَـارِئُ  المُصَوِّرُ  الغَفَّارُ القَهَّـارُ الوَهَّابُ الرَزَّاقُ الفَتَّـاحُ العَلِيْـمُ القَابِضُ البَـاسِطُ الخَـافِضُ الرَّافِعُ المُعِزُّ الْمُعِزُّ السَّمِيْعُ البَصِيْرُ الحَكَمُ العَدْلُ اللَطِيْفُ الخَبِيْـرُ الحَـلِيْمُ العَظِيْـمُ الغَفُوْرُ الشَكُــوْرُ العَلِيُّ الكَبِـــيْرُ الحَفِيْظُ المُقِيْتُ الحَسِيْبُ الجَلِيْلُ الكَرِيْـــمُ الرَقِيْبُ المُجِيْبُ الوَاسِعُ  الحَكِــيْمُ الوَدُوْدُ المَجِيْـــدُ البَاعِــثُ الشَهِيْدُ الحَقُّ الوَكِيْـــلُ القَوِيُّ  المَتِيْنُ الوَلِيُّ الحَمِيْدُ  المُحْصِى المُبْدِئُ  المُعِيْدُ المُحْيِى المُمِيْتُ الحَيُّ  القَيُّومُ الوَاجِدُ المَاجِدُ الوَاحِدُ الأَحَدُ الصَّمَدُ القَادِرُ الْمُقْتَدِرُ المُقَدِّمُ المُؤَخِّـرُ  الأَوَّلُ الآخِرُ  الظَاهِــرُ البَاطِنُ  الوَالِي المُتَعَــالِى . البَرُّ  التَّوَّابُ الُمنْتَقِمُ  العَفُوُّ الرَّئُوفُ, مَـالِكُ المُلْكِ  ذُو الجَــلاَلِ وَ الإِكْرَامِ, المُقْسِطُ الــجَامِعُ الغَنِيُّ  المُغْنِي  المَــانِعُ  الضَّارُّ  النَّافِعُ  النُّورُ  الهَادِى  البَدِيْعُ  البَاقِى  الوَارِثُ الرَّشِيْدُ الصَّبُورُ .

Huwalloohulladzii laa ilaaha illaa huwar-Rahmaanur-Rahiim, Al-Malik, Al-Qudduus, As-Salaam, Al-Mukmin, Al-Muhaimin, Al-’Aziiz, Al-Jabbaar, Al-Mutakabbir, Al-Khaaliq, Al-Baari’, Al-Mushawwir, Al-Ghaffaar, Al-Qahhaar, Al-Wahhaab, Ar-Razzaaq, Al-Fattaah, Al-’Aliim, Al-Qaabidh, Al-Baasith, Al-Khaafidh, Ar-Raafi’, Al-Mu’izz, Al-Mudzill, As-Samii’, Al-Bashiir, Al-Hakam, Al-’Ad-lu, Al-Lathiif, Al-Khabiir, Al-Haliim, Al-’Azhiim, Al-Ghafuur, As-Syakuur, Al-’Aliyyu, Al-Kabiir, Al-Hafiizh, Al-Muqiit, Al-Hasiib, Al-Jaliil, Al-Kariim, Ar-Raqiib, Al-Mujiib, Al-Waasi’, Al-Hakiim, Al-Waduud, Al-Majiid, Al-Baa’its, As-Syahiid, Al-Haqq, Al-Wakiil, Al-Qawiyyu, Al-Matiin, Al-Waliyyu, Al-Hamiid, Al-Muhshii, Al-Mubdi-u, Al-Mu’iid, Al-Muhyii, Al-Mumiit, Al-Hayyu, Al-Qayyuum, Al-Waajid, Al-Maajid, Al-Waahid, Al-Ahad, As-Shamad, Al-Qaadir, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, Al-Mu-akhkhir, Al-Awwalu, Al-Aakhir, Azh-Zhaahir, Al-Baathin, Al-Waali, Al-Muta’aali, Al-Barr, At-Tawwaab, Al-Muntaqim, Al-’Afuwwu, Ar-Ra-uuf, Maalikul Mulki, Dzul Jalaali wal Ikraam, Al-Muqsith, Al-Jaami’, Al-Ghaniyyu, Al-Mughni, Al-Mani’, Adh-Dhaarru, An-Naafi’, An-Nuur, Al-Haadi, Al-Badii’, Al-Baaqi, Al-Waarits, Ar-Rasyiid, Ash-Shabuur.

Artinya : “Dia-lah Allah, Yang tiada tuhan selain Dia, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang; Yang Maha Raja; Yang Maha Suci; Yang Memberi Keselamatan; Yang Memberi Keamanan; Yang Maha Memelihara; Yang Maha Mengalahkan; Yang Maha Perkasa; Yang Maha Menciptakan; Yang Maha Melepaskan; Yang Maha Membentuk; Yang Maha Pengampun; Yang Maha Memberi; Yang Maha Memberi rizki; Yang Maha Pembuka pintu rahmat; Yang Maha Mengetahui; Yang Maha Menyempitkan rizki; Yang Maha Melapangkan rizki;  Yang Maha Merendahkan derajat;Yang Maha Meninggikan derajat; Yang Maha Memuliakan;  Yang Maha Merendahkan: Yang Maha Mendengar; Yang Maha Melihat; Yang Maha Menetapkan Hukum; Yang Maha Adil; Yang Maha Lemah Lembut; Yang Maha Waspada; Yang Maha Penyantun; Yang Maha Agung; Yang Maha Pengampun; Yang Maha Membalas syukur hamba-Nya; Yang Maha Tinggi; Yang Maha Besar; Yang Maha Menjaga; Yang Maha Pemelihara; Yang Maha Menentukan perhitungan; Yang Maha Luhur; Yang Maha Pemurah; Yang Maha Pengawas; Yang Maha Mengabulkan doa; Yang Maha Luas; Yang Maha Bijak; Yang Maha Mengasihani; Yang Maha Mulia; Yang Maha Membangkitkan (pada hari kiamat); Yang Maha Menyaksikan; Yang Maha Benar; Yang Maha Menentukan segala urusan; Yang Maha Kuat; Yang Maha Teguh; Yang Maha Pelindung; Yang Maha Terpuji; Yang Maha Penghitung; Yang Maha Memulai (penciptaan segala makhluk); Yang Maha Mengembalikan (kepada asalnya); Yang Maha Menghidupkan; Yang Maha Mematikan; Yang Maha Hidup Kekal; Yang Maha Mengurus segala sesuatu; Yang Maha Kaya; Yang Maha Mulia; Yang Maha Esa; Yang kepada-Nya bergantung segala sesuatu; Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu; Yang Maha Kuasa berbuat menurut kehendak-Nya; Yang   Mendahulukan segala sesuatu menurut kehendak-Nya; Yang Membelakangkan segela sesuatu menurut kehendak-Nya; Yang Maha Awal; Yang Maha  Akhir (Kekal tak berkesudahan); Yang Maha Zhahir (terbuktikan keberadan-Nya); Yang Maha Bathin (Yang rahasia-Nya tak terbayangkan oleh akal); Penguasa (Yang berhak memerintah dan melarang); Yang Maha Tinggi; Yang Maha Baik; Yang Maha Menerima taubat; Yang Maha Menuntut balas; Yang Maha Pemaaf; Yang Maha Kasih sayang; Yang Memiliki Kerajaan; Yang Mempunyai Keagungan dan Kebesa-ran; Yang Maha  Adil; Yang Maha Mengumpulkan manusia pada hari kiamat; Yang Maha Kaya; Yang Maha Membuat kaya; Yang Berhak Melarang; Yang Maha Membuat bahaya; Yang Berkuasa memberi man-faat; Yang Menciptakan cahaya; Yang Maha Memberi petunjuk ke jalan yang benar; Yang Maha Pencipta; Yang Maha Kekal; Yang Tetap Kekal (setelah seluruh makhlukn sirna); Yang Maha Pandai/Pemberi petunjuk ke jalan yang lurus; Yang Maha Sabar.”.

Setelah itu ditutup dengan bacaan Tahlil berikut:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْمَوْجُوْدُ فِيْ كُلِّ زَمَانٍ, لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ المَعْبُوْدُ فِى كُلّ ِمَكَانٍ, لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْمَذْكُوْرُ بِكُلِّ لِسَانٍ, لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْمَعْرُوْفُ بِالإِحْسَانٍ, لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ كُلُّ يَوْمٍ هُوَ فِيْ شَأْنٍ, لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ, اْلأَمَانَ, اْلاَمَانَ مِنْ زَوَالِ اْلإِيْمَانِ, وَ مِنْ فِتْنَةِ الشَّيْطَانِ. يَاقَدِيْمَ اْلإِحْسَانِ, كَمْ لَكَ عَلَيْنَا مِنْ إِحْسَانٍ, إِحْسَانِكَ الْقَديمِ. ياحَنَّانُ يامَنَّانُ,  يارَحِيْمُ يارَحْمنُ  ياغَفُوْرُ ياغَفَّارُ, إِغفِرْلَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ  خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ, وَصَلىَّ الله عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، وَالحَمْدُ لله رَبِّ العَالَمِيْن.

Laa ilaaha illallooh, Al-Mujuudu fii kulli zamaan. Laa ilaaha illallooh, Al-Ma’buudu fi kulli makaan. Laa ilaaha illallooh, Al-Madzkuuru bikulli lisaan. Laa ilaaha illallooh, Al-Ma’ruufu bil-ihsaan. Laa ilaaha illallooh, kulla yaumin huwa fii sya-’n. Laa ilaaha illallooh, al-amaana, al-amaana min zawaalil iimaan, wa min fitnatis-syaithaani. Yaa qadiimal ihsaan, kam laka ‘alainaa min ihsaan, Ihsaanikal qadiimi Yaa hannaanu yaa mannaan. Yaa rahmaanu yaa rahiim. Yaa ghafuuru yaa ghaffaar. Ighfir lanaa war-hamnaa wa anta khai-rur-raahimiin. Wa shallalloohu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihii wa shahbihii wa sallam. Wal hamdu lillaahin rabbil ‘aalamiin.

Artinya : “Tiada tuhan selain Allah, Yang Ada di setiap zaman. Tiada tuhan selain Allah, Yang disembah di segala tempat. Tiada tuhan selain Allah, Yang disebut-sebut setiap lesan. Tiada tuhan selain Allah,  Yang diketahui dengan kebaikan-Nya. Tiada tuhan selain Allah,  Yang setiap hari Dia dalam urusan. Tiada tuhan selain Allah,  menjadi aman, menjadi aman dari hilangnya keimanan, dari fitnah syetan. Wahai Tuhan Yang Maha Dahulu kebaikan-Nya! Berapa banyak kebaikan yang Engkau curahkan kepada kami, kabaikan-Mu yang dahulu! Wahai Yang Maha Pengasih lagi Maha Dermawan! Wahai Yang Maha Welas-asih. Wahai Yang Maha Pengampun lagi Pengampun segala dosa! Ampunilah kami dan kasih sayangilah kami, karena Engkau sebaik-baik Penyayang dari sekalian yang  penyayang. Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada junjungan kita, Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.”

Sebagian ulama salaf, setelah selesai shalat maghrib, mereka membaca surat Yasin, disambung membaca Al-Asma-ul Husna, kemudian berdoa.

Doa Memulai dan Mengakhiri Belajar – (199)

    a. Memulai Belajar dengan membaca :   رَضِيْتُ بِاللَّهِ رَبًّا, وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا, وَبِمُحَمَّدٍ نَبِـيًّا   وَرَسُوْلاً. ...