Shalat sunnah tarawih merupakan amalan khas yang hanya
ditemukan di bulan Ramadhan. Hukumnya sunnah muakkadah. Boleh dikerjakan secara
munfarid, akan tetapi sangat dianjurkan secara berjamaah.. Waktunya setelah
shalat ‘Isyak, sebelum shalat witir, dan berakhir pada saat menjelang terbit
fajar.
Niat shalat tarawih :
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ (إِمَامًا \ مَأْمُوْمًا) ِللهِ تَعَالَى
Artinya
: “Aku niat shalat sunnah tarawih dua rakaat (menjadi imam / makmum) karena
Allah Ta’ala”
Doa-doa yang biasa
dibaca setelah shalat tarawih sebagai berikut :
اَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله.
اَسْتَغْفِرُ الله, نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّار ِ(3×) اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْمٌ, تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ
عَنِّيْ (3×).
Artinya : “Aku
bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah) kecuali Allah. Aku mohon ampun
kepada Allah. Ya Allah! Aku mohon kepada-Mu surga dan berlindung kepada-Mu dari
api neraka” “Ya Allah! Sesungguhnya Engkau-lah Dzat Yang
Maha Pemaaf lagi Pemurah. Engkau suka memberi maaf. Karena itu, maafkanlah kami”
Dilanjutkan membaca
doa tarawih berikut:
اَللَّهُـمَّ اجْعَلْنَا بِاْلإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ, وَ لِفَرَائِضِكَ مُؤَدِّيْنَ, وَ لِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ, وَ لِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ, وَ لِمَا عِنْدَكَ طَالِـبِيْنَ, وَ لِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ, وَ بِالْـهُدَى مُتَمَسِّكِـيْنَ, وَ عَنِ اللَّـغْوِ مُعْرِضِيْنَ, وَ فِى الدُّنْـيَا زَاهِدِيْنَ, وَ فِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ, وَ لِلنَّـعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ, وَ عَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ, وَ بِالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ, وَ تَحْتَ لِوَاءِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ.
Artinya : “ Ya
Allah, Jadikanlah kami sebagai orang yang sempurna imannya, sanggup
melaksanakan hal-hal yang Engkau fardhukan, sanggup menjaga shalat, menunaikan
zakat, memohon apa yang ada disisi-Mu, mengharap ampunan-Mu, berpegangan
(konsisten) dengan petunjuk-Mu, mampu menghindari hal-hal tidak berfaidah,
bersikap zuhud terhadap urusan duniawi, gemar dalam urusan akhirat, mensyukuri
segala nikmat-Mu, sabar terhadap segala ujian/cobaan-Mu, rela terhadap
taqdir-Mu, dan bernaung di bawah panji-panji junjungan kami Muhammad SAW pada
hari kiamat nanti.”