Sabtu, Juni 10, 2017

DO'A ASH-HABUL KAHFI - [148]




MOHON DIBERI ROHMAT DAN DIBERI BIMBINGAN DALAM SEGALA URUSAN


رَبَّنَآ ءَاتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحۡمَةٗ وَهَيِّئۡ لَنَا مِنۡ أَمۡرِنَا رَشَدا

Artinya:  "Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)."( Al – Khafi [18] : 10 )


Muhammad ibnu Ishaq, seorang ahli sejarah mengisahkan bahwa raja Dikyanus, penguasa Rum (Rumawi) memaksa penduduknya agar menyembah berhala, dan siapa saja yang menentang akan dibunuh.

Suatu saat Dikyanus mengunjungi kota Upnus, salah satu kota yang termasuk wilayah kekuasaannya,dan mengumpulkan seluruh penduduknya yang masih menganut agama Tauhid yang diajarkan oleh nabi Isa a.s. sesuai yang direncanakan , Dikyanus memaksa penduduknya supaya menyembah berhala. Namun diantara penduduk tersebut ada beberapa pemuda yang sudah tahu akan rencana Dikyanus, maka mereka tidak ikut datang dalam pertemuan tersebut karena mereka bertekat engan sepenuh hati dan sepenuh keyakinan akan mempertahankan agama yang dianut sesuai dengan ajaran yang disampaikan oleh nabi Isa a.s.

Menurut keterangan Ibnu Abbas r.a, nama nama pemuda Ash -habul Kahfi adalah : Maksalmina, Tamilikha, Marthunus, Ninus, Saryulus, Zunuwanus, Falyastathyunus, serta seekor anjing yang menyertai mereka yang bernama Qithmir. kebetulan, mereka semua adalah anak anak pejabat pemerintah

Dikyanus mendengar berita yang tersebar mengenai pemuda-pemuda tersebut, maka Dikyanus datang menemui pemuda-pemuda itu,memaksa dan mengancam akan membunuh mereka jika menolak menyembah berhala. Dialog demi dialog terjadi antara dia dan mereka, tetapi mereka tetap pada pendirian dan keimanannya, sehingga membuat Dikyanus sangat murka. Namun, mengingat mereka masih muda dan anak-anak pejabat pula, maka Dikyanus tidak serta merta menjatuhkan hukuman mati, ia memberi waktu sampai ia datang kembali, agar mereka mau berfikir dan mempertimbangkan beratnya hukuman yang akan diterima. Setelah Dykyanus meninggalkan mereka, hari-hari yang mereka lalui terasa sangat sakit dan genting, sehingga mereka sepakat meninggalkan kota Upsus untuk mencari tempat yang aman demi menyelamatkan diri dan imannya sembari tidak berhenti berdoa kepada Allah SWT:

رَبَّنَآ ءَاتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحۡمَةٗ وَهَيِّئۡ لَنَا مِنۡ أَمۡرِنَا رَشَدا
 "Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)."
( Al – Khafi [18] : 10 )

Mereka terus berjalan untuk mencari tempat yang aman dan terlindung dari ancaman Dikyanus. Dalam perjalanan mereka ini, seekor anjing mengikutinya. Beberapa kali anjing ini di usir tetapi tetap mengikutinya, bahkan pada akhirnya atas kehendak Allah SWT, anjing itu berkata:"Aku sangat mencintai para kekasih Allah, istirahatlah kalian di dalam goa dan aku akan berjaga". Atas isarah dari anjing itu mereka masuk ke dalam goa yang sangat bagus posisinya, karena ada cela yang menyebabkan sinar matahari bisa masuk ke dalam dan sirkulasi anginpun bisa berjalan dengan baik. Mereka hanya sholat, berzikir dan berdoa di dalam goa sampai saatnya Allah menidurkan mereka selama 309 tahun menurut hitungan khomariyah atau 300 tahun menurut hitungan syamsiyah.

Lama sudah tidak terdengar lagi berita tentang pemuda-pemuda itu, bahkan raja Dikyanus pun tidak menghiraukan lagi. Tapi, dibalik itu ada dua orang warga Upsus yang secara diam-diam menyembunyikan keimanannya dan menulis kisah perjalan para pemuda itu lengkap dengan nama-nama mereka, nasabnya dan penyebab pelariannya. Kisah itu ditulis pada lempengan timah kemudian di masukkan ke dalam peti kuningan, selanjutnya peti itu ditaruh di depan pintu goa dan ditimbun dengan batu bata yang disusun secara rapi. Hal ini di isyaratkan dalam Q.S. Al-Kahfi ayat 9 :

أَمۡ حَسِبۡتَ أَنَّ أَصۡحَٰبَ ٱلۡكَهۡفِ وَٱلرَّقِيمِ كَانُواْ مِنۡ ءَايَٰتِنَا عَجَبًا
 Artinya: “Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim[*] itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan kami yang mengherankan?”


Zaman berubah, masyarakat berganti dari satu generasi ke generasi yang lain, kekuasaan raja pun beralih raja dari satu raja ke raja berikutnya sampai pada masa pemerintahan raja Baidarus, seorang raja yang alim, beriman kepada Allah dan giat mengajak rakyatnya menyembah kepada Allah. Baidarus sering berdoa agar  Allah SWT menunjukkan bukti kekuasaanNYA kepada penduduk Rum supaya mereka bertambah kuat imannya terutama iman kepad adanya hari kebangkitan setelah kematian (kiamat).

Sungguh luar biasa rencana Allah yang hendak menunjukkan sebagian dari bukti bukti kekuasaanNYA, sekaligusmemperkenankan doa Baidarus diatas. Perlahan lahan batu batu yang menutupi ar-roqiim (prasasti) itu runtuh dan pintu goa lama lama terbuka lebar.Pada waktu yang tepat, Allah membangunkan pemuda ashabul kahfi dari tidurnya yang sudah ratusan tahun itu. Anehnya, para pemuda itu mengira bahwa mereka tidur hanya bebrapa saat atau setengah hari. Karena mereka merasa lapar,  maka diutuslah pemuda yang bernama Tamlikha untuk membeli makanan dengan diberi pesan agar hati-hatijangan sampai tertangkap oleh anak buah raja Dikyanus.
Begitu masuk kota ia sangat kagum dan heran, antara percaya dan tidak, sebab terjadi perubahan yang sangat luar biasa. Kota dan pasar yang ia lihat sekarang sangat jauh berbeda dengan ketika ia tinggalkan dahulu.

Ternyata yang merasa heran bukan hanya Tamlikha, penjual makanan dan orang-orang yang ada di pasar itu pun merasa heran melihat penampillan Tamlikha, apalagi uang yang digunakan untuk membeli adalah uang kuno yang sudah tidak berlaku lagi. berita tentang manusia yang dikatakan kuno ini cepat menyebar ke seluruh penjuru kota. Masyarakat, besar kecil mengikuti nperjalanan Tamlikha sampai ke goa. Diantara kerumunan orang-orang itu  terdapat dua orang pembesar kota Upsus, dan dua orang ini yang pertama masuk ke dalam goa menemi Ashabul Kahfi, dua orang ini pula yang menemukan Ar-raqim (prasasti) yang bertuliskan nama nama dan kisah pelarian mereka.

Berita penemuan ini sampai ke raja Baidarus yang kemudian segera menyusul ke goa,menemui Ashabul kahfi. Baidarus sangat bersyukur karena merasa doanya dikabulkan oleh Allah, bahwa kejadian ini merupakan tanda atau bukti kekuasaan Allah yang diberikan kepada rakyatnya. Dalam pertemuan itu, Baidarus menawarkan tempat tinggal bagi mereka di istana kerajaan, tetapi para pemuda Ashabul kahfi memilih tetap  tinggal didalam goa sampai akhir hayat merka. Mereka menyibukkan diri di dalam goa dengan sholat dan berdzikir kepada Allah SWT sampai saatnya mereka diwafatkan oleh Allah SWT.

Ketika Baidarus mendengar berita wafatnya Ashabul kahfi, ia ingin membuatkan peti dari emas untuk jenazah mereka, tetapi pada malam harinya ia bermimpi ditemui oleh Ashabul kahfi yang mengatakan :"Jasad kami dari dari tanah dan kembali ketanah, maka biarkan kami apa adanya sperti waktu kami tidur". baidarus pun membatalkan niatnya kemudian  ia membangun tempat ibadah (masjid) didepan pintu goa yang insya Allah sampai sekarang masih dilestarikan.

_______________________________________
[*]Ar-Roqiim, adalah benda lempeng yang tertulis nama-nama dan sejarah Ash-Kahfi, terletak di pintu goa. Prasasti ini termasuk salah satu bukti kekuasaan Allah sekaligus bukti kebenaran Al-Quran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Doa Memulai dan Mengakhiri Belajar – (199)

    a. Memulai Belajar dengan membaca :   رَضِيْتُ بِاللَّهِ رَبًّا, وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا, وَبِمُحَمَّدٍ نَبِـيًّا   وَرَسُوْلاً. ...